Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus ekstremis sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir pada Senin menyerukan serangan militer habis-habisan di Gaza, termasuk serangan udara dan darat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilaporkan Anadolu pada Selasa 11 Februari 2025, ini dilontarkan setelah Hamas menunda pembebasan sandera yang direncanakan pada Sabtu karena pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata 19 Januari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pengumuman Hamas harus mempunyai satu respons nyata: serangan besar-besaran di Gaza, dari udara dan darat, di samping penghentian total bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, termasuk listrik, bahan bakar, dan air,” kata mantan menteri keamanan nasional itu pada X.
Pada Januari, Ben-Gvir mengundurkan diri dari pemerintahan karena menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Sejak saat itu, ia mengadvokasi apa yang ia sebut sebagai “migrasi sukarela” warga Palestina dari Gaza, meski nyatanya adalah pembersihan etnis yang merupakan bagian dari kejahatan perang.
Dia menyerukan pengeboman terhadap paket bantuan yang telah dibawa ke Gaza. “Kita harus kembali berperang dan menghancurkan,” katanya.
Hamas menuduh Israel tidak mengizinkan pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara, dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan ke daerah kantong tersebut.
Menyusul pengumuman kelompok Palestina, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz memerintahkan tentara untuk bersiap pada “tingkat kewaspadaan tertinggi” untuk setiap kemungkinan skenario di Gaza.
Katz mengatakan pengumuman Hamas merupakan “pelanggaran terang-terangan” terhadap perjanjian gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar dan Mesir.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya tetap berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata “seperti yang tertulis” dan “menanggapi segala pelanggaran dengan serius.”
Gencatan senjata tiga fase telah menghentikan perang genosida Israel yang telah berlangsung selama 15 bulan, yang telah menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina di Gaza dan menghancurkannya.
Pada bagian pertama kesepakatan, yang berlangsung hingga awal Maret, 33 sandera Israel akan dibebaskan dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina. Pertukaran Israel-Hamas yang keenam dijadwalkan minggu ini.
Pilihan Editor: Hamas Sambut Kepulangan Warga Gaza Utara, Ben-Gvir Meradang