Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Apa Itu Interpol, Satuan Polisi Internasional yang Menangkap Rodrigo Duterte?

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan bukan ICC yang ia bantu untuk menangkap Rodrigo Duterte, melainkan Interpol.

13 Maret 2025 | 20.21 WIB

Logo Interpol. Sumber: Reuters
Perbesar
Logo Interpol. Sumber: Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MANTAN pemimpin Filipina Rodrigo Duterte dikirim ke Den Haag pada Selasa, 11 Maret 2025, beberapa jam setelah ia ditangkap di Manila atas permintaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sebagai bagian dari penyelidikannya terhadap "perang melawan narkoba" yang mendefinisikan masa kepresidenannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Filipina menarik diri dari keanggotaan ICC pada 2019 ketika Duterte masih menjabat sebagai presiden. Presiden Ferdinand Marcos Jr hingga saat ini juga belum memulihkan keanggotaan Filipina. Bahkan ketika Duterte ditangkap, Marcos Jr menyangkal bahwa ia telah membantu ICC. "Penangkapan itu dilakukan sesuai dengan Interpol," kata Marcos, dikutip Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya, pada November 2024, Presiden Ferdinand Marcos Jr mengumumkan bahwa pemerintahannya akan berkewajiban untuk menangkap mantan pemimpin Filipina tersebut jika diminta melalui Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) atas nama ICC.

Apa Interpol dan Apa Perannya dalam Penegakan Hukum Internasional?

Organisasi yang saat ini dikenal sebagai Interpol berdiri pada 7 September 1923 saat penutupan Kongres Polisi Internasional selama lima hari di Wina sebagai Komisi Polisi Kriminal Internasional (International Criminal Police Commission/ICPC). Tujuan pembentukannya adalah untuk membantu agen-agen negara untuk "bekerja sama membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman."

Menurut website resminya, Interpol mengelola 19 basis data kepolisian yang berisi informasi mengenai kejahatan dan pelaku kejahatan (mulai dari nama dan sidik jari hingga paspor yang dicuri), yang dapat diakses secara real-time oleh berbagai negara.

Bermarkas di Lyon, Prancis, Interpol penting dalam penegakan hukum internasional, mempromosikan kolaborasi di antara pasukan polisi global dan bekerja sama dengan entitas internasional sesuai kebutuhan. Pendekatan terpadu ini memerangi kejahatan transnasional dan meningkatkan keamanan global.

Tindakan utama Interpol untuk memerangi kejahatan seperti perdagangan narkoba meliputi: memfasilitasi pembagian data lintas batas, membantu dalam operasi polisi yang terkoordinasi, berfungsi sebagai titik koordinasi nasional, dan mengorganisir investigasi internasional di negara-negara anggota.

Interpol didanai oleh kontribusi dari negara-negara anggota serta pendanaan sukarela dari kemitraan. Pada 2023, Interpol berhasil mengumpulkan 176 juta euro untuk mendanai kegiatannya.

Bagaimana Interpol Bekerja dengan Otoritas Nasional?

Efektivitas Interpol dalam menangkap buronan internasional sangat bergantung pada kerja samanya dengan lembaga penegak hukum nasional. Bersama-sama, mereka menangani kejahatan internasional seperti perdagangan psikotropika dan obat-obatan narkotika, perdagangan manusia, kejahatan siber, terorisme, kejahatan terorganisir, dan pencucian uang.

Komunikasi antara Interpol dan otoritas nasional disalurkan melalui National Central Bureau (NCB) INTERPOL dan jaringan polisi global yang aman I-24/7, yang membantu memerangi kejahatan-kejahatan ini. Ketika pihak berwenang nasional membutuhkan bantuan Interpol, mereka menghubungi NCB setempat, yang bekerja sama dengan Interpol untuk berbagi informasi buronan yang relevan dan mengoordinasikan upaya penangkapan internasional.

Apa Instrumen yang Digunakan Interpol?

Interpol menggunakan 'Notice’ dan ‘Difusi' untuk melacak dan menangkap individu yang memiliki surat perintah yang belum dikeluarkan. Metode-metode ini mendistribusikan informasi tentang orang-orang yang dicari secara global, sehingga membantu penangkapan mereka, seperti dilansir website Interpol.

Notice INTERPOL adalah permintaan kerja sama internasional atau peringatan yang memungkinkan polisi di negara-negara anggota untuk berbagi informasi penting terkait kejahatan. Notice diterbitkan oleh Sekretariat Umum atas permintaan Biro Pusat Nasional dan tersedia untuk semua negara anggota.

Notice juga dapat dikeluarkan atas permintaan Mahkamah Pidana Internasional untuk mencari orang-orang yang dicari karena melakukan kejahatan dalam yurisdiksi mereka, terutama genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Permintaan ICC ini lah yang menggerakkan Interpol untuk menangkap Duterte. Selain itu, surat perintah penangkapan juga dapat dikeluarkan atas permintaan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam kaitannya dengan pelaksanaan sanksi yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan.

Beberapa jenis “Notice” adalah:

Red Notice: Untuk mencari lokasi dan menangkap orang yang dicari untuk diadili atau menjalani hukuman.

Yellow Notice: Untuk membantu mencari orang hilang, biasanya anak di bawah umur, atau untuk membantu mengidentifikasi orang yang tidak dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri.

Blue Notice: Untuk mengumpulkan informasi tambahan tentang identitas, lokasi, atau aktivitas seseorang terkait dengan investigasi kriminal.      

Black Notice: Untuk mencari informasi tentang mayat tak dikenal

Green Notice: Untuk memberikan peringatan tentang kegiatan kriminal seseorang, di mana orang tersebut dianggap sebagai ancaman terhadap keselamatan publik.

Orange Notice: Untuk memperingatkan suatu peristiwa, seseorang, objek atau proses yang merupakan ancaman serius dan akan segera terjadi terhadap keselamatan publik.

Purple Notice: Untuk mencari atau memberikan informasi mengenai modus operandi, objek, perangkat, dan metode penyembunyian yang digunakan oleh penjahat.

INTERPOL–United Nations Security Council Special Notice: Dikeluarkan untuk entitas dan individu yang menjadi target Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB.

Notice diterbitkan hanya jika sesuai dengan Konstitusi INTERPOL dan memenuhi semua persyaratan untuk memproses informasi sesuai dengan Aturan tentang Pemrosesan Data. Hal ini memastikan legalitas dan kualitas informasi, serta perlindungan data pribadi.

Sebagai contoh, sebuah Notice tidak akan diterbitkan jika melanggar Pasal 3 Konstitusi INTERPOL, yang melarang Organisasi untuk melakukan intervensi atau kegiatan apa pun yang bersifat politis, militer, agama atau rasial.

Permintaan ‘Notice’ ditinjau untuk memastikan kepatuhannya terhadap peraturan INTERPOL oleh Satuan Tugas Notice dan Difusi. Satuan ini adalah satuan tugas multibahasa dan multidisiplin khusus yang terdiri dari pengacara, petugas polisi, dan spesialis operasional.

Selain Notice, instrumen lain adalah Difusi. Meskipun mirip dengan Notice, Difusi digunakan untuk kerja sama internasional yang lebih cepat dalam lingkup yang terbatas tetapi memiliki dampak hukum yang sama. Mereka membantu menemukan dan menahan individu yang terlibat dalam kejahatan, termasuk perdagangan narkoba, untuk diekstradisi ke negara yang meminta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus