Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Moskow dan Kyiv masing-masing menukar 103 tawanan perang pada Sabtu 14 September 2024 dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab. Ini sebuah momen koordinasi yang jarang terjadi antara kedua pihak yang bertikai ketika Rusia terus merangsek di Ukraina timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga Rusia yang dibebaskan dalam pertukaran tersebut ditangkap selama serangan Ukraina ke wilayah Kursk, kata Moskow. Sementara beberapa warga Ukraina yang dibebaskan telah ditahan sejak Moskow merebut pabrik baja Azovstal pada Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“103 tentara lainnya dikembalikan ke Ukraina dari penawanan Rusia,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui Telegram.
Di antara mereka yang dibebaskan adalah 82 prajurit dan sersan serta 21 perwira, kata Zelensky.“Para pembela wilayah Kyiv, Donetsk, Mariupol dan Azovstal, Lugansk, Zaporizhzhia dan Kharkiv,” tambahnya.
Rusia mengonfirmasi bahwa mereka telah “menyerahkan” 103 tahanan tentara Ukraina, dan menerima 103 prajurit Rusia yang ditangkap oleh Kyiv dalam serangan Kursk sebagai imbalannya.
“Saat ini, seluruh prajurit Rusia berada di wilayah Republik Belarusia, di mana mereka diberikan bantuan psikologis dan medis yang diperlukan, serta kesempatan untuk menghubungi kerabat mereka,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Meskipun permusuhan terus berlanjut, Rusia dan Ukraina telah berhasil menukar ratusan tahanan selama konflik dua setengah tahun tersebut – seringkali melalui kesepakatan yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab, Arab Saudi atau Turki.
Pengumuman tersebut muncul sehari setelah Zelensky mengatakan 49 tawanan perang Ukraina telah dikembalikan dari Rusia. Tiga pekan lalu, kedua belah pihak menukar 115 tahanan masing-masing dalam kesepakatan yang juga dimediasi oleh UEA.
Kementerian luar negeri UEA memuji kesepakatan itu sebagai “sukses” dan berterima kasih kepada kedua belah pihak atas kerja sama mereka pada Sabtu.
Pertukaran tahanan ini terjadi ketika Rusia terus berupaya menguasai wilayah timur Ukraina, tempat mereka mengklaim telah merebut sejumlah desa dalam beberapa pekan terakhir.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam laporan harian bahwa mereka telah “membebaskan” desa Zhelanne Pershe, kurang dari 30 kilometer dari pusat logistik utama Pokrovsk yang dikuasai Ukraina.
Pokrovsk terletak di persimpangan jalan utama yang memasok pasukan Ukraina dan kota-kota di front timur dan telah lama menjadi sasaran tentara Moskow.
Pilihan Editor: Daftar Senjata Barat yang Boleh Digunakan Ukraina Serang Rusia
REUTERS | CNA