Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berpacu dalam kudeta

Pemerintahan haiti dibawah jenderal henri namphy digulingkan oleh tentara pimpinan letjen prosper avril. diduga, tentara kecewa dengan cara-cara namphy membungkam oposisi. namphy dikabarkan selamat.

24 September 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAITI diguncang kudeta lagi. Jenderal J. Henri Namphy, yang tampil sebagai orang kuat baru Haiti, pertengahan Juni lampau, setelah mengudeta pemerintahan sipil Presiden Leslie Manigat, Minggu kemarin digulingkan oleh Letjen. Prosper Avril. "Tentara sudah tak sabar melihat tingkah laku pemerintah. Mereka terpaksa bertindak dan menempatkan saya sebagai presiden," ujar Avril. Penguasa baru itu, yang mengenakan seragam perang dan dikelilingi oleh pengawalnya, memberi tahu pengambilalihan kekuasaan dari tangan Namphy kepada 6.000.000 rakyat Haiti lewat televisi, Minggu dinihari. Menurut sumber-sumber tak resmi di ibu kota Haiti, Port-Au-Prince, perebutan kekuasaan yang melibatkan ratusan tentara itu telah minta belasan korban dari kedua pihak. Belum diketahui alasan penggulingan Namphy, yang didaulat Avril sebagai kepala negara Haiti setelah penumbangan Manigat. Diduga, tentara kecewa dengan cara-cara Namphy membungkam oposisi. Pada 13 September, misalnya, sekelompok orang bersenjata, yang diperkirakan agen-agen polisi rahasia pemerintah, telah menembak mati 12 orang dan melukai 60 jemaat yang sedang melakukan misa di sebuah gereja, dan kemudian meratakan rumah ibadat itu dengan tanah. Sejak Namphy berkuasa, gereja memang telah menjadi alat oposisi melawan pemerintahan militer. Tak heran, setiap kali misa, ada saja keributan yang terjadi, yang disulut oleh orang-orang tak dikenal. Anehnya, tiap kali kerusuhan terjadi, alat negara tak mengambil tindakan apa-apa untuk menghentikan. Selain gereja, stasiun radio Soleil, yang dioperasikan golongan Katolik, kantor pusat Partai Kristen Demokrat, dan Partai Nasional Pertanian dan Industri, yang beroposisi, juga menjadi sasaran serangan. Namphy, yang berlindung di Kedutaan Besar Dominika, dikabarkan selamat. Ia bersama istri dan putrinya disebut-sebut akan minta suaka pada Amerika Serikat. Tapi kabar itu dibantah Washington. Namun, yang tak kalah mcncengangkan adalah keputusan Avril menunjuk Kolonel Jen Claude Paul sebagai Pangab. Padahal komandan pasukan khusus itu adalah orang yang dicari-cari Amerika Serikat atas tuduhan terlibat dalam perdagangan obat bius. Jadi, jangan terlalu berharap akan terjadi perubahan drastis di Haiti, yang berpendapatan per kapita 300 dolar per tahun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus