Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Amerika Serikat dan Hamas Bahas Pembebasan Sandera Edan Alexander

Edan Alexander adalah satu-satunya sandera warga Amerika Serikat-Israel yang tersisa dalam kondisi hidup

9 Maret 2025 | 21.00 WIB

Edan Alexander, seorang sandera Israel-Amerika yang diculik dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023. Hamas Military Wing/Handout via Reuters
Perbesar
Edan Alexander, seorang sandera Israel-Amerika yang diculik dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023. Hamas Military Wing/Handout via Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat Hamas pada Minggu, 9 Maret 2025, mengatakan pada Reuters rapat antara Hamas dan negosiator sandera dari Amerika Serikat Adam Boehler dalam beberapa hari terakhir telah difokuskan pada pembebasan seorang sandera warga negara Israel-Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Taher Al-Nono, penasehat bidang politik Hamas, membenarkan sudah ada pembicaraan langsung dengan Washington. Diskusi perihal ini berlangsung di Doha, Qatar, dalam seminggu terakhir.     

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Sejumlah rapat sudah dilakukan di Doha, yang memfokuskan pada pembebasan satu sandera yang punya dwi kewarganegaraan. Kami sudah mengunci kesepakatan dan fleksibilitas dalam hal menyangkut kepentingan warga Palestina,” kata Nono.  

Dia menambahkan Amerika Serikat dan Hamas juga membahas bagaimana kesepakatan gencatan senjata bisa diimplementasi untuk mengakhiri perang Gaza.

“Kami menyampaikan pada utusan Amerika Serikat bahwa kami tidak menentang pembebasan sandera yang dimaksud selama dalam kerangka yang sudah dirundingkan,” kata Nono 

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, utusan khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah Steve Wikoff mengatakan Gedung Putih sedang mengupayakan pembebasan sandera bernama Edan Alexander, 21 tahun, asal New Jersey. Dia diyakini sebagai satu-satunya sandera warga negara Amerika Serikat yang masih hidup dan ditahan Hamas di Gaza.  

Wikoff mengatakan pembebasan Alexander adalah prioritas pihaknya. Alexander adalah seorang tentara Israel.   

Pada Sabtu, 8 Maret 2025, Israel Hamas telah memberikan sinyalemen bersiap pada perundingan gencatan senjata fase dua. Tim mediator terus mendesak agar negosiasi perihal ini segera dilakukan karena gencatan senjata fase pertama yang dimulai pada 19 Januari 2025, sudah rapuh. Setiap gencatan senjata berlangsung selama 42 hari.         

Israel memperkirakan bahwa 59 sandera masih ditahan di Gaza dengan setidaknya 20 di antaranya masih hidup. Mereka diperkirakan akan dibebaskan dalam fase kedua gencatan senjata, yang akan mengharuskan Israel untuk sepenuhnya menarik pasukannya dari Gaza dan mengakhiri perang secara permanen.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza pada Minggu lalu atau beberapa jam setelah berakhirnya fase 1 perjanjian gencatan senjata.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus