Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memperingatkan bahwa Badai Ian di Florida bisa menjadi badai paling mematikan dalam sejarah di negara bagian itu. Tim penyelamat berlomba menemukan penduduk yang terperangkap oleh air banjir, kabel listrik yang jatuh dan puing-puing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Kamis, Biden berjanji bahwa pemerintah federal akan melakukan apa saja untuk memberikan dukungan kepada penduduk Florida setelah badai. Badai Ian termasuk dalam kategori 4 yang sangat berbahaya. "Ini bisa menjadi badai paling mematikan dalam sejarah Florida," kata Biden saat berkunjung ke markas Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) di Washington, DC. “Jumlahnya masih belum jelas tetapi kami mendengar laporan awal tentang hilangnya nyawa secara substansial.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badai Ian merupakan salah satu badai terkuat yang melanda Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Badai ini telah menyebabkan kehancuran di seluruh Florida. Banjir membuat banyak orang terjebak di rumah. Sebanyak 2,6 juta rumah dan kantor tak memiliki listrik.
Pihak berwenang baru mulai menilai kerusakan karena pemadaman listrik dan kurangnya layanan seluler pada Kamis pagi. Hal ini membuat hampir tidak mungkin bagi banyak orang untuk meminta bantuan dari daerah pesisir yang paling parah dilanda Badai Ian.
Pihak berwenang mengkonfirmasi setidaknya satu kematian di Florida. Korban adalah seorang pria berusia 72 tahun di Deltona yang jatuh ke kanal saat menggunakan selang untuk mengeringkan kolamnya di tengah hujan lebat, kata Kantor Sheriff Kabupaten Volusia.
Sebuah kapal yang membawa migran Kuba tenggelam pada Rabu di timur Key West setelah dihantam Badai Ian. Tim berhasil menyelamatkan sembilan orang, menurut seorang pejabat pada Kamis. Namun lebih dari belasan orang masih hilang.
Baca: Badai Ian di Florida Sebabkan Kapal Migran Kuba Tenggelam, 20 Orang Hilang
AL JAZEERA