Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bill clinton dan perubahan yang diharapkan

Jasa clinton memajukan pendidikan di arkansas tampaknya yang membuatnya populer, hingga banyak yang mendukungnya ketika berniat mencalonkan diri dalam pemilihan presiden. jasa yang dianggap penting oleh warga arkansas, hingga mereka rela membayar pajak yang lebih tinggi.

14 November 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BILL Clinton tak perlu lagi harus berpura-pura menjadi John F. Kennedy, tokoh yang sering diperankannya bersama temannya di belakang rumahnya di Arkansas. Nanti, 20 Januari 1993, Clinton yang bernama lengkap William Jefferson Blythe IV itu akan benar-benar menjadi Presiden Amerika Serikat, bukan lagi cuma dalam sandiwara. Sebenarnya Bill Clinton sudah siap mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 1988, setelah ia terpilih sebagai ketua Persatuan Gubernur Amerika pada tahun 1986. Jabatan itu memungkinkannya, malah setengahnya mengharuskan, mengunjungi banyak negara bagian. Dalam perjalanan itulah ia merasa mendapat dukungan bila saja ia mencalonkan diri sebagai kandidat presiden. Pertengahan tahun 1987 orang menunggu-nunggu pernyataan gubernur Arkansas untuk ikut dalam pemilihan presiden. Waktu itu salah seorang calon dari Demokrat, Gary Hart, mengundurkan diri karena skandalnya dengan seorang gadis model diungkapkan oleh pers. Tapi bukan pernyataan untuk mencalonkan diri yang diumumkan Bill Clinton pada 14 Juli 1987, melainkan ia menarik mundur niatnya. Pers lalu menduga bahwa surutnya semangat Clinton karena terungkapnya skandal Gary Hart, yang konon pernah bertamasya dengan perahu pesiar sambil membawa gadis-gadis model. Clinton yang tampan, kata pers Amerika, mestinya juga menyimpan skandal. Clinton sendiri tentu saja membantah tuduhan itu. Ia, yang pada tahun 1976 pernah menjadi pengarah kampanye Jimmy Carter di Negara Bagian Arkansas, tahu benar bagaimana capeknya berkampanye untuk pemilihan presiden, bagaimana seseorang harus mengonsentrasikan hari-harinya hanya pada kampanye, dan meninggalkan segala hal di luar itu, termasuk keluarga. Kata terakhir itulah satu-satunya yang menjadi pertimbangan ketika Clinton memutuskan mengundurkan diri dari pencalonan. Ia khawatir bahwa beban kampanye punya efek buruk bagi Chelsea, satu-satunya putrinya, yang waktu itu berusia tujuh tahun. Tapi mengapa Partai Demokrat, setidaknya sebagian tokoh tokohnya, waktu itu optimistis bila saja Clinton yang menjadi calon? Waktu itu gubernur Arkansas sangat populer karena berhasil memajukan pendidikan di wilayahnya. Sebelumnya pendidikan di negara bagian ini termasuk yang sangat mundur dibandingkan dengan negara bagian yang lain. Setidaknya ada dua hal yang sangat terbelakang di Arkansas: gaji guru dan subsidi per siswa di sini rendah. Sejak 1983 Clinton memperjuangkan pendidikan itu. Dan dari mana lagi uang diperoleh untuk mewujudkan cita-citanya itu kalau tak meningkatkan pajak. Tapi pengalaman tiga tahun sebelumnya membuatnya harus hati-hati dalam mengurus pajak. Dalam masa akhir jabatan sebagai gubernur Arkansas periode pertama itu Clinton tersepak turun gara-gara ia menaikkan pajak jalan. Maka sebelum ia menaikkan pajak untuk pendidikan, terlebih dulu ia meluncurkan program peningkatan mutu guru. Untuk pertama kalinya di seluruh Amerika Serikat, Arkansas menerapkan tes kemampuan guru sekaloh dasar dan menengah. Tiga hal pokok dijadikan materi tes: kemampuan dalam membaca, menulis, dan penguasaan matematika. Guru yang tidak lulus tes harus masuk kursus peningkatan dan diberi kesempatan mengikuti tes tiga kali lagi... sebelum dipecat. Reaksi keras segera datang dari Persatuan Guru di Arkansas. Tes itu, kata pengurus Persatuan Guru tersebut, tak ada gunanya karena para guru sudah melewati pendidikan yang cukup. Itu hanya akan menurunkan moral para guru, katanya. Clinton menjawab, "Kami tidak berniat mengetes para guru untuk mengukur apakah mereka setara dengan Einstein atau tidak. Kami hanya ingin mengetahui apakah para guru memiliki keterampilan dasar, yakni kemampuan mengkomunikasikan pelajaran di dalam kelas." Singkat cerita, program ini berjalan. Tes pertama diikuti oleh 28.000 guru, dan sekitar 10% gagal menampilkan tiga kemampuan pokok yang mesti dimiliki guru -- menurut kriteria Amerika itu. Kampanye Persatuan Guru pun terus berjalan untuk membatalkan program Clinton itu. Clinton pun minta pendapat lembaga legislatif. Pemungutan suara ternyata berpihak pada Clinton konon karena ternyata tes dijalankan dengan sangat adil, dan protes dari pihak guru itu sendiri boleh dikatakan tak ada. Tahun 1986, dalam masa kampanye pemilihan gubernur Arkansas, Gubernur Clinton mengadakan referendum, layakkah program peningkatan pendidikan itu dijadikan undang-undang. Warga Arkansas berpihak pada Clinton. Dengan kata lain, orang rela membayar pajak lebih tinggi untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik untuk anak-anaknya. Soal peningkatan pendidikan itu tampaknya memang merupakan prestasi Clinton. Buktinya, ia terpilih lagi menjadi gubernur Arkansas untuk periode keempat. Ketika datang serangan, yang minta bukti-bukti bahwa program pendidikan Clinton memang meningkatkan pendidikan di Arkansas, Clinton menjawab: hasil sebuah pendidikan tak bisa dilihat dalam waktu singkat. Bila program itu hendak diukur, setidaknya ada tiga hal yang menjadi petunjuk kuat bahwa ada kemajuan. Yakni, ada tes kemampuan guru yang dianggap andal, gaji guru naik, dan subsidi untuk tiap siswa meningkat. Kini mungkinkah hal itu terulang? Dalam kampanye-kampanyenya Clinton menjanjikan peningkatan kesejahteraan sosial dengan biaya dari peningkatan pajak bagi orang-orang kaya. Partai Demokrat memang cenderung membela rakyat lapisan menengah ke bawah. Dan Bill Clinton memang orang yang datang dari bawah. Ia lahir tanpa sempat melihat ayahnya. Si ayah meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, ketika Clinton masih dalam kandungan. Pada masa balitanya, hampir setiap malam Clinton kecil melihat ibunya, Virginia Kelley Hawkins, capek pulang dari bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Hot Springs, Arkansas. Ketika ia mendapat bapak tiri pada usia empat tahun, hidup ternyata juga tak bertambah baik, meski si bapak tiri dengan rela mengadopsi anak itu secara resmi -- dan itu sebabnya ia mewarisi nama bapak tirinya, bukan nama ayah kandungnya. Bapak tiri itu bernama Roger Clinton Sr, seorang pemabuk yang suka menembak-nembakkan pistol di dalam rumah bila sedang teler. Pertengkaran ibu Clinton dengan bapak tiri Clinton pun hampir terjadi setiap hari. Suatu hari, ketika Clinton berusia 14 tahun, bapak tirinya yang mabuk dan menembak-nembakkan pistol hampir saja membunuh ibunya. Ia segera menyelamatkan ibu dan adik tirinya, Roger Clinton Jr, sambil menantang si bapak: kalau mau membunuh ibu dan saudaranya ia harus melawan Clinton dulu. Mengenang masa itu, kata Clinton pada New York Times Magazine, menjelang masa kampanye, "Saya tumbuh menjadi orang berusia 40 tahun ketika saya masih 14 tahun." Clinton yang tampan, yang suaranya lunak, dan bisa bicara apa saja dengan tangkas, konon memang memiliki sifat suka melawan orang atau masalah yang lebih besar daripada dirinya sendiri. Amerika Serikat bukan cuma Arkansas, tapi Clinton tanpa ragu menyodorkan konsep ekonomi yang kira-kira konsep dasarnya sebagaimana yang selama ini ia terapkan di Arkansas: bertumpu pada pajak. "Bila kita tergantung pinjaman luar negeri sebesar US$ 100 milyar per tahun, kita tak bisa lagi menentukan nasib Amerika," ujarnya (lihat Clintonomics atau Konsep Ekonomi Robin Hood). Tampaknya perubahan yang diharapkan rakyat Amerika akan terwujud. Perubahan itu menguntungkan siapa, itu soal lain. Yang jelas, Bill Clinton memang berbeda: ia muda, sangat memperhatikan keluarga (dalam masa kampanye ia masih sering membantu anaknya menyelesaikan soal-soal matematika), punya masa kecil yang tak bahagia (hingga diharapkan ia memperhatikan lapisan bawah lebih dari presiden yang lain), pekerja keras (ia menyunting sendiri pidato kampanye yang disusun oleh stafnya, dan biasa melakukan penyuntingan yang berat). Didi Prambadi & BB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus