Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah biro wisata Zambia memanfaatkan komentar kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahwa negara Afrika seperti Haiti sebagai "negara lubang kotoran" sebagai slogan baru untuk mempromosikan kegiatan wisata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada pekan lalu, Trump menyebut negara Afrika sebagai negara-negara 's*** holes'.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Pemerintahan Trump mulai Ditutup Pasca Gagalnya Pengesahan Bujet
Pernyataan Trump itu merujuk pada negara-negara Afrika dan Haiti saat dia melakukan pertemuan soal imigrasi dengan sejumlah anggota parlemen pada pekan lalu. Trump membantah menggunakan kata itu.
Baca: Trump Tak Pindahkan Kedutaan Amerika Serikat ke Yerusalem
Dan sekarang operator pariwisata, Zambia Tourism, menggunakan ungkapan itu untuk meledek Trump sambil mempromosikan atraksi wisata di Afrika. Biro wisata ini menjadikannya bagian dari kampanye iklan dalam bentuk poster.
Di laman Facebooknya, perusahaan itu menampilkan sebuah iklan yang mengatakan: "Kunjungi s **** holes Zambia. Dimana pemandangan indah dan satwa liar yang menakjubkan adalah kartu truf kami!
"Di mana satu-satunya bintang dan garis yang harus Anda lihat ada di langit dan di atas zebra!"
Namun pemerintah Zambia dengan cepat menanggapi iklan itu dan menyatakan situs tersebut tidak mewakili opini dari Dinas Pariwisata Zambia karena merupakan situs pemasaran swasta.
Selain perusahaan itu, The Gondwana Collection, operator pariwisata swasta di Namibia, juga merilis sebuah video yang menampilkan satwa liar dan keindahan alam Afrika selatan.
Seorang narator menirukan suara Trump dan mengulangi ucapannya mengundang orang untuk mengunjungi "negara nomor 17" Afrika.
Dia juga mengingatkan pendengar tentang kesalahan sebelumnya ketika Trump bertemu dengan para pemimpin Afrika dan merujuk ke sebuah negara bernama "Nambia," yang memang tidak ada.
Gedung Putih membantah Trump telah mengucapkan pernyataan kontroversial itu yang, awalnya dibocorkan Senator Dick Durbin dari Partai Demokrat.
"Mengapa kita memiliki semua orang dari negara-negara terpencil disini?" kata Trump berdasarkan pernyataan saksi, seperti yang dilansir Daily Mail pada 19 Januari 2018. Komentar itu lantas dikecam oleh kelompok HAM dan pemimpin berbagai negara khususnya Afrika.