Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah Bangladesh berusia 15 tahun terkunci di dalam kontainer yang sedang diparkir saat bermain petak umpet. Dia tertidur dan mendarat di negara lain.
Baca: Gagal Nyanyikan Lagu Kebangsaan, Warga Bangladesh Berpaspor India Ditahan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kejadian ini bukan adegan dalam sepotong film melainkan di dunia nyata. Pada 17 Januari, saat menurunkan peti kemas dari kapal Bangladesh, staf Port Klang Malaysia terkejut melihat seorang anak laki-laki yang kebingungan dan kurus keluar dari salah satu peti kemas. Anak laki-laki itu tidak berbicara atau mengerti bahasa Melayu, jadi berkomunikasi dengannya merupakan perjuangan yang berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak berwenang semula mencurigai dia adalah korban dari organisasi kejahatan perdagangan manusia. Petugas segera memanggil polisi. Ternyata bocah itu bukan akibat kasus perdagangan manusia atau kejahatan apa pun, ia hanya ada di hari yang salah.
Bocah bernama Fahim itu bercerita sedang sedang bermain petak umpet dengan teman-temannya di Chittagong, Bangladesh. Sementara itu, dia memilih kontainer pengiriman untuk disembunyikan dan tanpa sengaja mengunci dirinya, setelah itu dia tertidur.
Kontainer itu kemudian dibawa ke kapal niaga untuk berlayar ke Malaysia. Kapal memulai perjalanannya pada 11 Januari dari pelabuhan Chittagong dan mencapai Port Klang di Malaysia pada 17 Januari.
Bocah itu dikunci di dalam kontainer selama 6 hari penuh. Ia sudah berteriak minta tolong dari dalam tetapi tidak ada yang mendengar. Bagaimana dia bertahan hidup selama 6 hari tanpa sepotong makanan atau air masih menjadi misteri bagi semua orang.
Foto dan klip yang diambil oleh para pekerja di Port Klang, Malaysia menunjukkan bocah itu tampak bingung dengan lingkungan yang tidak dikenalnya saat melangkah keluar dari kontainer pengiriman. Dia kemudian dijemput oleh ambulans dan dibawa ke rumah sakit setempat. Dia juga akan dikirimkan pulang ke Bangladesh setelah sembuh.
Simak: UNHCR Khawatir Setidaknya 180 Pengungsi Rohingya Tewas di Laut
INDIA TIMES