Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat hari ini, 20 Januari 2025, Donald Trump bergerak cepat mengabarkan susunan kabinet dan pejabat senior lainnya untuk pemerintahannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Donald Trump, yang memenangkan pemilu pada November tahun lalu, menghadapi tugas besar untuk menunjuk lebih dari 4.000 posisi penting, termasuk kepala 15 departemen eksekutif yang membentuk kabinetnya.
Seperti dilansir dari Aljazeera, kabinet ini terdiri dari pejabat tinggi yang bertugas memberi nasihat kepada presiden dan melaksanakan kebijakan federal. Semua penunjukan tersebut memerlukan konfirmasi dari Senat, yang biasanya berlangsung sesaat setelah pelantikan presiden. Berikut beberapa namanya.
Susunan Kabinet Trump
Marco Rubio – Menteri Luar Negeri
Trump menunjuk Senator Florida, Marco Rubio, sebagai Menteri Luar Negeri. Rubio, yang berusia 53 tahun, hal ini menjadikan Rubio sebagai keturunan latin pertama yang menduduki posisi ini. Sebelumnya dikenal dengan pandangan hawkish dalam kebijakan luar negeri, Rubio kini menyesuaikan pandangannya untuk mendukung pendekatan non-intervensi Trump, terutama terkait kebijakan terhadap Tiongkok, Iran, dan Kuba.
Pete Hegseth – Menteri Pertahanan
Pete Hegseth, seorang komentator Fox News dan veteran militer berusia 44 tahun, dipilih sebagai Menteri Pertahanan. Hegseth dikenal karena menentang kebijakan militer progresif dan berjanji mengembalikan fokus militer pada misi strategis tradisional ala Trump.
Pam Bondi – Jaksa Agung
Setelah Matt Gaetz mengundurkan diri dari pertimbangan, Trump menunjuk Pam Bondi, mantan Jaksa Agung Florida, untuk posisi Jaksa Agung. Bondi, yang saat ini berusia 59 tahun, memiliki hubungan dekat dengan Trump dan dikenal karena kritik kerasnya terhadap kasus hukum yang menjerat presiden.
Kristi Noem – Menteri Keamanan Dalam Negeri
Gubernur South Dakota, Kristi Noem, ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri. Dengan rekam jejak kuat dalam kebijakan keamanan perbatasan, Noem diharapkan memperketat kontrol imigrasi dan meningkatkan keamanan nasional.
Doug Burgum – Menteri Dalam Negeri
Doug Burgum, mantan gubernur North Dakota, akan memimpin Departemen Dalam Negeri. Sebagai pendukung eksplorasi minyak dan gas, Burgum kemungkinan akan mendorong kebijakan yang membuka lebih banyak lahan publik untuk pengeboran.
Robert F. Kennedy Jr. – Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan
Memenuhi salah satu janji kampanyenya, Trump menunjuk Robert F. Kennedy Jr., 70 tahun, yang dikenal skeptis terhadap vaksin, untuk memimpin lembaga federal yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat Amerika. Sebagai keturunan dari dinasti politik ternama, Kennedy awalnya mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024 sebagai Demokrat, sebelum kemudian beralih menjadi kandidat independen. Ia kemudian memberikan dukungannya kepada Trump, meskipun hal ini memicu kecaman dari keluarganya sendiri.
Chris Wright – Menteri Energi
Meskipun tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam jabatan publik, Wright sering tampil di media konservatif seperti Fox News. Selain ditunjuk sebagai Menteri Energi, Wright juga akan menjadi anggota Dewan Energi Nasional yang baru dibentuk di bawah Trump.
Linda McMahon – Menteri Pendidikan
Linda McMahon, 76 tahun, yang pernah memimpin Administrasi Bisnis Kecil di pemerintahan Trump pertama, kembali dipercaya untuk memimpin Departemen Pendidikan. McMahon mendukung rencana Trump untuk mereformasi sistem pendidikan. McMahon juga mengepalai komite aksi politik pro-Trump yang mendukung tawaran pemilihan ulang Trump yang gagal pada tahun 2020.
Selain kabinet, Trump juga mengumumkan beberapa posisi strategis lainnya. Elon Musk dan Vivek Ramaswamy ditunjuk sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan untuk mendorong reformasi birokrasi dan inovasi. Mike Huckabee akan menjabat sebagai Duta Besar untuk Israel, memperkuat hubungan diplomatik di Timur Tengah. Tulsi Gabbard dipercaya sebagai Direktur Intelijen Nasional dengan tanggung jawab utama dalam mengoordinasikan komunitas intelijen AS. Sementara itu, Susie Wiles akan menjadi Kepala Staf Gedung Putih, memimpin operasi harian di pemerintahan.
Penunjukan ini mencerminkan visi Trump untuk empat tahun ke depan, termasuk kebijakan garis keras terhadap Tiongkok, reformasi energi, dan pendekatan baru terhadap keamanan perbatasan. Namun, semua ini bergantung pada konfirmasi Senat, yang akan menjadi medan pertempuran politik berikutnya.