Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jair Bolsonaro dan sekutunya berhasil menguasai Kongres dalam Pemilu Brasil yang digelar Minggu, 2 Oktober 2022. Hal ini menunjukkan kekuatan abadi gerakan konservatifnya, meskipun ada kemungkinan ia gagal terpilih kembali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Partai Liberal (PL) sayap kanannya, memenangkan 99 kursi di majelis rendah beranggotakan 513 orang, naik dari 77 kursi, dan partai-partai berhaluan kanan sekutu Bolsonaro sekarang menguasai separuh majelis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kejutan yang lebih besar dalam pemungutan suara hari Minggu adalah di Senat di mana partai Bolsonaro memenangkan 13 dari 27 kursi, dengan dua kemungkinan tambahan di putaran kedua, kata seorang juru bicara partai seperti dikutip Reuters, Selasa, 4 Oktober 2022.
“Melawan segala rintangan dan semua orang, kami memenangkan 2 juta suara lebih banyak tahun ini daripada 2018,” kata Bolsonaro memposting di media sosial pada dini hari Senin. "Kami juga mendapat kursi terbanyak di majelis rendah dan Senat, yang merupakan prioritas utama kami."
Bolsonaro membantu sekutunya untuk mendapat kursi di Senat meski tertinggal dalam jajak pendapat, seperti mantan menteri Damares Alves dan Paulo Pontes. Alves, sekutu evangelis, mengalahkan kandidat Senat dari partai Bolsonaro sendiri.
Penampilan sayap kanan yang kuat dalam pemilihan legislatif dan gubernur, terutama di Brasil tenggara yang lebih makmur, menjadikan Bolsonaro pemenang besar pemilihan. Dia juga mematahkan kemenangan langsung saingan presiden sayap kiri Luis Inacio Lula da Silva dan mengkonsolidasikan basis politik yang dapat membantunya memerintah jika dia memenangkan pilpres putaran kedua 30 Oktober.
Partai Pekerja pimpinan Lula memenangkan 10 kursi lagi di majelis rendah Kongres, di mana ia tetap menjadi partai terbesar kedua dengan 68 perwakilan. Tetapi jika terpilih, Lula akan menghadapi kesulitan menghadapi Kongres yang lebih konservatif.
Sekutu Bolsonaro juga membuat kemajuan dalam politik negara, termasuk pemilihan gubernur.
Mantan Menteri Infrastruktur Tarcisio Freitas, yang ambil bagian dalam unjuk rasa sepeda motor dengan Bolsonaro, memenangkan suara terbanyak untuk gubernur Sao Paulo, negara bagian terbesar di Brasil, dan akan menghadapi sekutu Lula Fernando Haddad dalam putaran kedua 30 Oktober.
Bolsonaro mnengklaim telah membantu delapan gubernur terpilih secara langsung, dan yakin akan menang delapan lagi di putaran kedua.
"Ini adalah kemenangan terbesar bagi para patriot dalam sejarah Brasil: 60% wilayah Brasil akan diperintah oleh mereka yang mempertahankan nilai-nilai kita dan berjuang untuk negara yang lebih bebas," katanya.
Lula tak kalah optimis, dengan mengatakan dia menantikan pemilihan putaran kedua untuk bisa head-to-head lawan Bolsonaro.