Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bom Tandan AS Telan Korban, Jurnalis Rusia Tewas dalam Serangan Ukraina

Rusia melaporkan koresponden RIA Novosti bernama Rostislav Zhuravlev tewas akibat serangan bom tandan Ukraina yang dipasok Amerika Serikat

22 Juli 2023 | 20.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rostislav Zhuravlev, koresponden RIA Novosti. Telegram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang koresponden perang untuk kantor berita Rusia, RIA Novosti, dilaporkan tewas akibat serangan bom tandan Ukraina di dekat garis depan di Wilayah Zaporizhzhia, tenggara Ukraina, Sabtu 22 Juli 2023. Sementara itu, tiga jurnalis Rusia lainnya terluka dalam peristiwa yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, para jurnalis Rusia itu terluka dalam serangan artileri Ukraina. Mereka lantas dievakuasi dari medan perang. Akan tetapi, koresponden RIA bernama Rostislav Zhuravlev tewas saat dalam perjalanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Akibat serangan bom tandan oleh pasukan Ukraina, empat wartawan terluka dalam berbagai tingkat keparahan," kata tentara Rusia dalam sebuah pernyataan. "Saat evakuasi, jurnalis RIA Novosti Rostislav Zhuravlev meninggal karena luka-lukanya akibat ledakan bom tandan."

Dikatakan yang lain dalam kondisi serius tetapi stabil. “Mereka menerima semua perawatan medis yang diperlukan,” kata kementerian itu.

Badan tersebut juga melaporkan kematiannya, dengan mengatakan dia dibunuh di dekat desa garis depan Pytikhatki.

Meski Kemhan Rusia menuding Ukraina telah menggunakan bom tandan dalam insiden itu, tetapi tidak memberikan bukti untuk, dan Reuters tidak dapat memverifikasinya secara independen.

Ukraina menerima bom klaster dari Amerika Serikat bulan ini, tetapi telah berjanji untuk menggunakannya hanya untuk mengusir konsentrasi tentara musuh.

Senjata semacam itu mengandung sejumlah bom kecil yang menghujani pecahan peluru di area yang luas. Namun, bom ini dilarang di banyak negara karena potensi bahaya yang ditimbulkannya bagi warga sipil. Ukraina telah berulang kali mengatakan penggunaannya akan terbatas pada medan perang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Rusia sendiri telah berulang kali menggunakan bom tandan selama perang.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus