Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen Ukraina disebut-sebut menjanjikan bayaran hingga US$2 juta atau sekitar Rp30 miliar kepada seorang pilot Rusia. Tujuannya adalah agar si pilot mau membajak sebuah jet tempur milik Moskow.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir The Frontier India Senin 25 Juli 202, hal itu diungkapkan Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) lewat rekaman video yang ditayangkan stasiun televisi Rossiya 24.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video itu menampilkan potongan percakapan telepon antara seorang staf Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina dan pilot Rusia yang direkrut untuk misi tersebut.
Sebelumnya FSB juga menyatakan, mereka telah menggagalkan operasi intelijen militer Ukraina yang diawasi oleh dinas khusus negara-negara NATO untuk membajak pesawat tempur Sukhoi Su-24, Su-34, atau Tupolev Tu-22M3 milik Angkatan udara Rusia.
“Kami menjelaskan kepada Anda bahwa target kami adalah sebuah pesawat. Dan Anda memahami ini dengan sangat baik. Kami siap untuk membayarnya,” demikian bunyi perintah staf badan intelijen Ukraina itu kepada sang pilot, seperti dikutip kembali kantor berita Sputnik.
“Di situs web Verkhovna Rada dikatakan bahwa kami membayar secara resmi US$1 juta untuk tugas semacam itu. Nah, kami dapat mencapai kesepakatan dengan Anda dan di atas itu kami akan membayar 1 juta lagi, saya jamin,” kata pegawai intelijen Ukraina itu lagi dalam korespondensi online dengan pilot Rusia tersebut.
Intelijen militer Ukraina juga berjanji bahwa Uni Eropa akan menjamin keselamatan pilot Rusia setelah dia berhasil membajak pesawat Rusia. “Saya mengerti hal-hal yang mengganjal atau beberapa kekhawatiran Anda. Tetapi kami telah bekerja dengan para mitra Eropa selama bertahun-tahun dan semua orang telah diperingatkan tentang operasi ini,” kata mata-mata Ukraina itu.
Korespondensi online itu menunjukkan, intelijen Ukraina akan membayar uang muka US$4.000 dolar kepada pilot Rusia melalui kurir. Untuk mengonfirmasi kesiapan pilot itu untuk membajak pesawat, intelijen Ukraina menuntut agar sebuah video dikirim di mana pilot akan menunjukkan nomor tertentu di latar belakang pesawat.
Menurut FSB, video tersebut menunjukkan bahwa data geoposisi target telah dikirimkan oleh pihak Ukraina kepada pilot Rusia yang diduga bersedia membajak pesawat itu. Data tersebut mencakup informasi tentang zona pertahanan udara di tenggara Ukraina; diagram pangkalan udara Ozerne di Wilayah Chernihiv dan Pangkalan Udara Starokostiantyniv di Wilayah Khmelnytskyi. Selain itu ada juga peta ketinggian di sekitar Pangkalan Udara Pryluky di Wilayah Chernihiv, serta; peta ketinggian di sekitar kota Zhytomyr.
Baca juga: Serukan Eropa dan Ukraina Ganti Rezim, Ramzan Kadyrov: Atau Rasakan Musim Dingin yang Keras!
SUMBER: FRONTIER INDIA | SPUTNIK