TUJUH tahun lalu John Demjanjuk dibawa oleh intelijen Israel dari AS untuk diadili. Pemerintah Israel menuduhnya sebagai salah seorang penjahat perang Nazi yang dicari. Bahkan, ia dicurigai sebagai ''Ivan yang Mengerikan''. Ivan adalah sersan Nazi yang amat populer pada zaman Perang Dunia II, yang bertanggung jawab atas pembantaian lebih dari 800.000 orang Yahudi di kamp Treblinka, Polandia. Setelah sidang yang prosesnya hampir dua tahun, Demjanjuk dinyatakan sebagai penjahat perang dan dijatuhi hukuman gantung. Pembelanya mengajukan banding. Pekan lalu, Mahkamah Agung Israel membebaskan Demjanjuk. Menurut hakim ketua, bukti-bukti yang diajukan bertentangan, tak cukup kuat untuk menghukum terdakwa. Yang paling penting, diperoleh arsip-arsip dari bekas Uni Soviet yang memberikan ciri-ciri ''Ivan yang Mengerikan'', yang ternyata bernama Ivan Machenko, yang identitasnya sama sekali tak cocok dengan identitas Demjanjuk. Tujuh tahun lalu, intelijen Israel mengincar Demjanjuk karena lelaki gendut kelahiran Ukraina yang berimigrasi ke AS itu, dalam dokumen keimigrasian, menyatakan pernah tinggal di Sobibor, Polandia, antara tahun 1937 dan 1943. Sobibor adalah salah satu kota tempat Nazi mendirikan kamp. Maka, Demjanjuk diselidiki, dan akhirnya ditangkap. Dalam sidang, Demjanjuk menyatakan, ia menulis pernah tinggal di Sobibor semata atas nasihat pegawai imigrasi AS, untuk memudahkan administrasi. Tapi para saksi menyatakan ia mirip ''Ivan yang Mengerikan''. Kurang jelas, adakah Demjanjuk memperoleh ganti rugi dari pemerintah Israel. Yang pasti, baru Ukraina, tempat lahir Demjanjuk, yang menyatakan bisa menerimanya. Adapun AS, tempat Demjanjuk pernah bekerja sebagai mekanik di pabrik Ford sudah menolaknya karena ia terlibat pembersihan Yahudi. Siti Nurbaiti
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini