Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bukan masalah keluarga

Tengku razaleigh hamzah resmi mencalonkan diri sebagai presiden umno. kubu mahathir & razaleigh akan bersaing ketat, sibuk "merayu" ke 1.509 delegasi dari 133 divisi yang akan bertarung nanti.

18 April 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TRADISI itu dilanggar sudah, didobrak oleh Tengku Razaleigh Hamzah, 51, yang resmi mencalonkan diri untuk jabatan paling bergengsi, presiden UMNO (United Malay National Organization), Sabtu pekan lalu. Inilah kali pertama kursi presiden UMNO diperebutkan, jadi bukan otomatis diwariskan seperti yang terjadi sepanjang 41 tahun sejarah partai berkuasa itu. Mahathir, 61, yang memimpin UMNO selama dua masa jabatan, sekarang mengalami tantangan paling berat. Lawan terkuat duo Razaleigh-Musa Hitam didukung okll lima menteri kabinet yang meninggalkan kubu Mahathir, termasuk di dalamnya Menlu Rais Yatim. Sulit diramalkan kini betapa besar dampak pembangkangan mereka terhadap perkembangan politik Malaysia di masa akan datang. Mahathir tak dapat menyimpan kekecewaannya. Ia menuduh kubu lawan telah melanggar tradisi partai. "Jabatan itu tak perlu diperebutkan. Sebenarnya, kita dapat bersaing dengan cara terhormat. Tak perlu kampanye seperti dalam pemilu, karena yang kita hadapi adalah masalah keluarga," katanya menahan marah. Ia terpaksa kampanye berkeliling Malaysia Jumat pekan lalu, sehari sebelum Razaleigh resmi memproklamasikan dirinya sebagai calon presiden UMNO. Dalam kesempatan itu, bangsawan dari Kelantan ini menjelaskan bahwa ia berani maju karena dukungan rekan-rekan yang siap bekerja sama, khususnya Datuk Musa Hitam, 54, deputi presiden UMNO. Faktor lain "keadaan ekonomi negara yang buruk dan situasi partai yang kacau," demikian Razaleigh, yang bukan tidak tahu bahwa peluangnya untuk menang tipis sekali. Dalih persatuan partai yang dikemukakan Mahathir oleh sejumlah pihak dianggap tidak tepat. Sang PM yang telah enam tahun berkuasa dituding memecah UMNO dan "tidak peka" karena bertekad tidak mau mundur sekalipun nantinya hanya "unggul satu suara." (TEMPO, 11 April 1987). Ucapan ini segera ditanggapi bekas PM Tengku Abdul Rahman, pekan lalu. Ia menyesalkan sikap Mahathir seraya mengingatkan bahwa kasus serupa pernah dihadapinya tahun 1969. Waktu itu memang tak ada calon penantang seperti Razaleigh sekarang, tapi "Naluri saya mengatakan tak semua anggota memihak saya. Kalau saya bertahan sebagai presiden, UMNO tentu pecah. Saya pun akhirnya mengundurkan diri, untuk menyelamatkan Melayu," kata Bapak Malaysia ini pekan lalu. Ikut bicara bekas PM Tun Hussein Onn, yang bereaksi keras karena Mahathir bertekad mempertahankan Ghafar Baba sebagai deputi PM, sekalipun misalnya sang pendamping gagal dalam pemilihan sidang raya UMNO pekan depan. Hussein Onn menuduh dokter itu tidak konsekuen terhadap tradisi partai, "Jika terjadi sesuatu atas perdana menteri, siapa yang akan menggantikannya, deputi PM atau deputi presiden UMNO? Ini akan menimbulkan krisis," kata Tun Onn. UMNO merupakan partai paling dominan dalam koalisi 13 partai multirasial Barisan Nasional. Kubu Mahathir-Baba dan rivalnya Razaleigh -- Musa Hitam mulai sibuk "merayu" ke 1.509 delegasi dari 133 divisi yang akan bertarung nanti. Komposisi delegasi kali ini agak berbeda dengan pemilihan sebelumnya: kelompok pengusaha terbanyak (25%) mengalahkan kelompok guru (19%) yang sebelumnya mendominasi. Mayoritas delegasi kali ini pun berusia muda, di bawah 45 tahun. Komposisi ini juga menyebabkan makin banyak "suara yang mengambang". Ada pengamat menduga hanya 30% delegasi yang bersuara murni, selebihnya "pedagang" yang memberi suara pada mereka yang "lebih banyak menawarkan rezeki". Karena itulah, walaupun di atas kertas Mahathir unggul, hal-hal tak terduga bisa saja terjadi dalam sidang raya UMNO pekan depan. Farida Sendjaja, Laporan kantor-kantor berita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus