Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

CDC Afrika dan WHO Luncurkan Rencana Bersama Lawan Wabah Mpox

Inisiatif ini berfokus pada peningkatan pengawasan, diagnostik laboratorium, dan upaya vaksinasi untuk menekan penyebaran mpox

8 September 2024 | 09.00 WIB

Nsimire Nakaziba, 34, mengobati ruam pada saudara perempuannya, Sifa Mwakasisi, 32, untuk meredakan rasa sakit di dalam tenda tempat dia menjalani perawatan melawan mpox di rumah sakit Kavumu di wilayah Kabare, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 29 Agustus 2024. Untuk menghadapi wabah cacar monyet, salah satu strategi efektif yang bisa diterapkan adalah peningkatan kesadaran diri serta isolasi bagi individu yang terinfeksi. REUTERS/Arlette Bashizi
Perbesar
Nsimire Nakaziba, 34, mengobati ruam pada saudara perempuannya, Sifa Mwakasisi, 32, untuk meredakan rasa sakit di dalam tenda tempat dia menjalani perawatan melawan mpox di rumah sakit Kavumu di wilayah Kabare, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 29 Agustus 2024. Untuk menghadapi wabah cacar monyet, salah satu strategi efektif yang bisa diterapkan adalah peningkatan kesadaran diri serta isolasi bagi individu yang terinfeksi. REUTERS/Arlette Bashizi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) dan WHO pada Jumat, 6 September 2024, meluncurkan rencana memperkuat respons terhadap penyakit cacar monyet (monkeypox/mpox) yang sedang mewabah di Afrika. Inisiatif yang diumumkan di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo ini, berfokus pada peningkatan pengawasan, diagnostik laboratorium, dan upaya vaksinasi untuk menekan penyebaran penyakit tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rencana ini menekankan pentingnya kerja sama antarnegara di Afrika untuk memastikan setiap negara memiliki kapasitas yang memadai dalam menghadapi potensi wabah. Jean Kaseya, Direktur Jenderal CDC Afrika, dalam peluncuran program tersebut menyatakan pihaknya gembira bisa meluncurkan rencana ini secara bersama, yang menyatukan semua pemangku kepentingan dalam pendekatan terkoordinasi untuk menangani wabah mpox di seluruh Afrika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Strategi terpadu ini memastikan semua mitra memiliki tujuan yang sama, menghilangkan duplikasi, dan memaksimalkan dampak,” tambahnya.

Rencana Strategis Kesiapsiagaan dan Respons Mpox, dengan anggaran sebesar USD600 juta, berfokus pada respons dan kesiapsiagaan di 29 negara anggota.

Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, menekankan rencana ini bertujuan memperkuat pengawasan, pengujian laboratorium, keterlibatan masyarakat, dan memastikan ketersediaan langkah-langkah penanggulangan yang kritis.

“Dengan bekerja sama, kami bisa mencapai lebih banyak, dan kekuatan kolektif ini akan membawa kita lebih jauh, memastikan bahwa masyarakat dan individu terlindungi dari ancaman virus ini,” ujarnya.

Kongo pada Kamis, 5 September 2024, menerima pengiriman pertama vaksin mpox untuk membantu menekan penyebaran virus di pusat wabah benua tersebut. WHO telah menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat global pada 14 Agustus 2024, sementara CDC Afrika menyatakannya sebagai Darurat Keamanan Kesehatan Publik Benua (PHECS) sehari sebelumnya.

Sumber : Anadolu-OANA

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus