Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Cegah Virus Corona, Arab Saudi Larang Seluruh Warganya ke Cina

Arab Saudi telah menunda seluruh warganya berkunjung ke Cina untuk mencegah wabah virus Corona, yang melanggar akan dikenai sanksi.

6 Februari 2020 | 17.18 WIB

Seorang jemaah haji dari Arab Saudi melewati alat pendeteksi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) dipasang di jalur kedatangan Internasional Terminal 2D, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (7/5). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Perbesar
Seorang jemaah haji dari Arab Saudi melewati alat pendeteksi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) dipasang di jalur kedatangan Internasional Terminal 2D, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (7/5). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi telah menunda seluruh warganya berkunjung ke Cina akibat wabah virus Corona yang berdampak global. Bagi siapa saja yang melanggar aturan ini akan dituntut pertanggungjawabannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Aturan ini dilaporkan Arab News, Kamis, 6 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut peraturan ini juga diberlakukan untuk warga asing yang tinggal di Arab Saudi, dilarang berkunjung ke Cina. Bagi warna asing yang melanggar aturan ini, maka mreka tidak diizinkan lagi kembali ke Arab Saudi.

Menurut laporan Alarabiya, Direktur Jenderal Paspor Arab Saudi menyatakan langkah itu diambil untuk menanggapi wabah virus baru yang berasal dari Cina.

Maskapai penerbangan berbendera Arab Saudi, Saudia, pada hari Minggu lalu bergabung dengan sejumlah maskapai lainnya menyatakan pembatalan penerbangan ke Cina.

Di hari yang sama, 10 mahasiswa Arab Saudi dievakuasi dari Wuhan, provinsi Hubei, Cina untuk kembali ke negaranya. Setiba di bandara di Riyadh, mereka dikarantina selama 2 minggu.

Virus Corona terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019. Hingga saat ini, korban tewas akibat wabah virus Corona sudah mencapai lebih dari 500 orang. Sebagian besar korban tewas tinggal di Cina.

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus