Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah perusahaan Belanda dikontrak oleh pemerintah Norwegia untuk mengubur kapal selam Nazi Jerman yang tenggelam dengan pasir guna menghentikan 1.800 barel bahan kimia beracun di kapal bocor ke laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Russia Today, 13 Oktober 2018, 60 tahun lebih setelah kapal selam dengan bobot 2.400 ton tersebut ditorpedo oleh Angkatan Laut Inggris di lepas pantai Norwegia. Namu kapal selam itu terus membocorkan merkuri berbahaya dari kontainer berkarat yang berjarak 152 meter di bawah permukaan laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar 4 kilogram dari logam beracun merembes ke dalam air setiap tahun, mencemari 30.000 meter persegi dasar laut Norwegia, yang juga mencemari ikan di dalam laut. Pemerintah Norwegia telah melarang nelayan dan pemancing di daerah sekitar 3,2 kilometer di lepas pantai Bergen.
Perusahaan Belanda Van Oord telah dipekerjakan untuk mengubur bangkai kapal, dan 11 hektar dasar laut, di dengan 100.000 ton pasir untuk membendung kebocoran.
Operasi ini diperkirakan menelan biaya hingga US$ 32 juta atau Rp 486 miliar, akan dimulai tahun depan dan selesai pada 2020.
Administrasi Pesisir Norwegia meenciptakan animasi ini untuk menunjukkan simulasi proyek penimbunan kapal selam Jerman. [YouTube / Administrasi Pesisir Norwegia / Kistverket via Russia Today]
Para peneliti mengatakan teknik ini telah efektif dilakukan terhadap 30 situs yang terkontaminasi merkuri selama 20 tahun terakhir.
Juru bicara untuk Administrasi Pesisir Norwegia menyebut kapal selam ini sebagai "Chernobyl bawah laut". Lebih lanjut, proses ini bukan solusi permanen, tetapi hanya taktik menahan 65 ton merkuri bocor ke laut selama beberapa puluh tahun ke depan.
Aktivis ingin bangkai kapal itu diangkat ke daratan tetapi pihak berwenang menganggap saran itu terlalu berisiko karena botol-botol itu bisa pecah ketika mereka dipindahkan.
Kapal selam U-864 dikaramkan pada awal 1945 ketika menuju Jepang dengan membawa komponen jet untuk kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II, yang menewaskan seluruh 73 awaknya. Kapal selam Nazi Jerman ini pertama kali ditemukan pada Maret 2003 oleh oleh kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Norwegia setelah dilaporkan oleh nelayan setempat.