Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO perusahaan real estate asal Amerika Serikat pada Rabu pekan lalu, 1 Desember 2021, memecat 900 karyawannya melalui webinar Zoom, beberapa hari sebelum musim liburan Natal dan Tahun Baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CEO Better.com Vishal Garg mengumumkan lewat Zoom memberhentikan sekitar 9% dari tenaga kerjanya di webinar Zoom Rabu secara tiba-tiba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika Anda menerima panggilan ini, Anda adalah bagian dari kelompok yang diberhentikan," kata Garg dalam panggilan Zoom yang berlangsung selama tiga menit, dikutip dari CNN Business, 8 Desember 2021.
"Pekerjaan Anda di sini segera dihentikan," katanya.
Dia kemudian mengatakan bahwa karyawan dapat mengharapkan email dari HR yang merinci tunjangan dan pesangon.
Salah satu yang di-PHK adalah Christian Chapman, mantan trainer di Better.com, mengatakan dia dan karyawan lainnya diberi tahu dengan video singkat singkat yang pada dasarnya mengatakan, "Saya tidak ingin melakukan ini — Anda diberhentikan".
Karyawan lain yang dipecat juga mengaku terkejut dengan pemecatan mendadak itu. "Saya sedang duduk di sini berpikir, 'Apa-apaan ini?'" kata seorang karyawan kepada NBC.
"Saya pikir saya aman. Saya memiliki penilaian yang sempurna dan berpikir saya adalah bagian integral dari tim. Ini mengecewakan, karena saya tahu saya bekerja sangat keras untuk membantu membangun perusahaan itu, dan sepertinya saya hanya membuang-buang waktu saya," paparnya.
Video panggilan Zoom telah diunggah di jaringan media sosial dan YouTube, dengan sumber yang akrab dengan perusahaan memverifikasi keaslian rekaman, menurut CBS News. Dalam video tersebut, Garg duduk di meja putih, mengenakan pakaian kasual celana panjang, kemeja dan rompi biru, dan memberi tahu para pekerja bahwa dia terpaksa mengumumkan keputusan yang sulit, yakni dia harus mem-PHK karyawannya untuk kedua kalinya.
"Terakhir kali saya melakukannya, saya menangis," kata Garg menceritakan kepada karyawan yang dipecat, dikutip dari CBS. "Kali ini saya berharap untuk lebih kuat."
Dalam video tersebut, Garg mengatakan PHK berdampak pada 15% tenaga kerja Better.com, tetapi dia salah bicara, menurut orang yang akrab dengan perusahaan, yang mengatakan sekitar 9% karyawan terpengaruh. Pejabat di Better.com tidak menanggapi permintaan komentar.
Dilaporkan CNN, Garg mengatakan efisiensi pasar, kinerja dan produktivitas sebagai alasan di balik pemecatan. Fortune kemudian melaporkan Garg menuduh karyawan "mencuri" dari kolega dan pelanggan mereka dengan tidak produktif dan hanya bekerja dua jam sehari.
Di antara mereka yang dipecat adalah tim rekrutmen keragaman, kesetaraan dan inklusi.
Garg pernah terlibat kontroversi sebelumnya, terbukti dari email yang ia kirimkan kepada staf yang diperoleh Forbes.
"Kalian TERLALU LAMBAT. Kalian adalah sekumpulan lumba-lumba bodoh... JADI HENTIKAN. HENTIKAN. HENTIKAN SEKARANG. KALIAN MEMPERMALUKAN SAYA," tulisnya.
The Daily Beast melaporkan pada bulan Agustus bahwa salah satu "kaki tangan" Garg menerima tunjangan besar, seperti opsi saham bernilai jutaan dolar yang dapat dicairkan segera, tetapi tidak untuk karyawan lain. Orang itu kemudian ditempatkan pada cuti administratif karena perundungan.
Pemecatan ini juga mengejutkan karena Better.com baru saja menerima pendanaan US$750 juta (Rp10,7 triliun) hanya beberapa hari sebelum Garg memecat karyawannya. Suntikan uang tunai masuk karena rencana Better.com untuk go public melalui apa yang disebut Special Purpose Acquisition Company, atau SPAC, dengan perusahaan cek kosong yang dikenal sebagai Aurora dan dana yang disediakan oleh investor SoftBank, menurut TechCrunch.
Didirikan pada tahun 2016, Better.com didukung oleh perusahaan investasi Jepang seperti SoftBank dan perusahaan jasa keuangan Goldman Sachs dan Ally. Perusahaan menjual layanan hipotek online, menjanjikan untuk membantu pembeli menemukan tarif dalam hitungan detik dan mendapatkan persetujuan untuk hipotek dalam beberapa menit, menurut CBS.
Panggilan Zoom memicu kemarahan di media sosial, dengan pengguna mengecam PHK massal video Garg sebagai tindakan "kasar" dan mengkritik waktunya yang dilakukan hanya beberapa minggu sebelum liburan. Di LinkedIn, pekerja Better.com yang dipecat via Zoom meminta informasi lowongan pekerjaan baru, sementara mereka juga mengungkapkan keterkejutan atas pemutusan hubungan kerja yang tiba-tiba.
CNN | CBS | NBC | FORBES