Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pesawat Commercial Aircraft Corp of China (COMAC) mengirim pesawat jet ARJ21 ke maskapai Indonesia, TransNusa. Ini merupakan pengiriman ke luar negeri pertama pesawat bermesin ganda itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laman Global Times, Minggu, 18 Desember 2022, ARJ21 TransNusa memiliki 95 kursi kelas ekonomi dan konfigurasi dalam dan luar yang dapat disesuaikan sepenuhnya. Jangkauan penerbangan pesawat ARJ21 adalah dari 2.225 hingga 3.700 kilometer, dan memiliki durasi yang baik dalam cuaca panas dan berangin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menjadi ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia memiliki pasar penerbangan yang sedang berkembang. Puluhan ribu pulau di negara itu sangat cocok untuk pengoperasian pesawat regional.
COMAC sudah memproduksi hampir 100 pesawat ARJ21 yang beroperasi di 300 rute penerbangan, menghubungkan lebih dari 100 kota dan telah mengangkut 5,6 juta penumpang, kata perusahaan itu.
Perusahaan telah berjanji untuk memberikan perawatan dan dukungan untuk pesawat dan terus mengeksplorasi pasar internasional.
China Aircraft Leasing Group Holdings memegang saham pengendali di TransNusa. Pada Maret 2020, grup asal China tersebut mengakuisisi 35,68 persen saham di maskapai tersebut melalui investasi tidak langsung, dengan total pertimbangan tunai sebesar $28 juta.
Pada Januari 2021, China Aircraft Leasing Group Holdings meraih kontrak dengan COMAC untuk 60 pesawat ARJ21, menurut laporan media.
Pengiriman itu menjadikan TransNusa sebagai operator pesawat ARJ21 di luar negeri pertama.
Sementara itu, pesawat besar C919 pertama di dunia, dan juga jet penumpang pertama yang dikembangkan di China, dikirim ke China Eastern Airlines di Shanghai pada 9 Desember, dan diharapkan akan dioperasikan secara komersial pada musim semi 2023.
China Eastern Airlines dan COMAC menandatangani kontrak pembelian untuk lima pesawat C919 gelombang pertama pada Maret 2021. Empat pesawat sisanya akan dikirim dalam dua tahun mendatang.
ARJ21 menggunakan rancangan MD-90 sebagai basis rancangannya yang diporoduksi China dengan lisensi.