Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Covid-19, Kim Jong Un Kerahkan Militer untuk Distribusi Obat

Covid-19 di Korea Utara memunculkan kekhawatiran akan memperparah kondisi di negara itu.

16 Mei 2022 | 10.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengenakan masker dalam pertemuan Partai Pekerja mengenai merebaknya wabah Covid-19 dalam foto tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara, 14 Mei 2022. Total 42 orang telah meninggal pada hari Minggu saat hari keempat lockdown nasional. KCNA via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggelar rapat politburo darurat pada Minggu, 15 Mei 2022 waktu setempat. Dia juga memerintahkan militer Korea Utara agar berusaha menstabilkan suplai obat di kawasan Pyongyang yang sedang berjuang melawan wabah Covid-19.

 
Korea Utara mengakui adanya kasus Covid-19 untuk pertama kalinya pada akhir pekan lalu. Sekarang ini, negara itu menghadapi ledakan wabah Covid-19 hingga memunculkan kekhawatiran virus corona bakal menghancurkan Korea Utara, yang terbatas suplai kebutuhan medisnya dan tidak ada program suntik vaksin virus corona. 
 
 
Relawan melakukan pemeriksaan suhu selama kampanye anti-virus di Pyongyang, Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 4 Maret 2020. Sebelumnya Korut belum pernah melaporkan adanya pandemi kasus Covid-19 di wilayahnya sejak 2020. KCNA via REUTERS/File Photo
 
 
Dalam rapat darurat politburo, Kim mengkritik tindakan tidak bertanggung jawab dan kemampuan mengorganisir serta mengeksekusi kemampuan kabinet serta sektor kesehatan. 
 
 
Pemerintah Korea Utara telah memerintahkan distribusi cadangan obat. Kim mengatakan obat-obatan yang telah dibeli negara belum bisa menjangkau masyarakat Korea Utara dengan tepat waktu dan akurat melalui apotek. 
 
 
"Kim memerintahkan kekuatan militer diterjunkan segera agar menstabilkan suplai obat-obatan di Kota Pyongyang," demikian diwartakan KCNA. 
 
 
KCNA juga mewartakan Kim telah mengunjungi apotek-apotek di kawasan sungai Taedong di Pyongyang untuk mengetahui suplai dan penjualan obat. Menurut Kim, apotek - apotek tidak dilengkapi dengan baik untuk menjalankan fungsi mereka dengan sepatutnya. 
 
 
Tidak ada cukup ruang penyimpanan obat selain etalase. Bukan hanya itu, tenaga penjual juga tidak dilengkapi dengan APD. KCNA melaporkan ada 392.920 lebih orang di Korea Utara yang mengalami gejala demam dan 8 orang dikonfirmasi meninggal. 
 
 
 
 
 
 
Sumber : Reuters 
 
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

 
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus