Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Pulkovo di St Petersburg untuk sementara menghentikan kedatangan dan keberangkatan pesawat pada Sabtu, 4 Januari 2025, mulai pukul 7.45 pagi untuk memastikan keamanan penerbangan sipil. Perihal ini diumumkan badan pengawas penerbangan Rusia, Rosaviatsia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak dijelaskan secara spesifik alas an penghentian sementara itu, namun beberapa bandara di Rusia sebelumnya juga melakukan hal serupa karena ada risiko terkena serangan drone dari Ukraina di area bandara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alexander Drozdenko, Gubernur Leningrad yang meliputi wilayah St Petersburg, mengatakan tentara Rusia telah menembak dua drone dekat Luga Bay di Teluk Finland.
“Bandara untuk sementara tidak menerima kedatangan pesawat dan keberangkatan pesawat. Para awak pesawat, air traffic control dan petugas bandara sedang mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi keamanan penerbangan,” demikian keterangan Rosaviatsia lewat Telegram.
Sebelumnya, Pesawat Azerbaijan Airlines yang sedang dalam perjalanan dari Kota Baku di Azerbaijan menuju Kota Grozny di Rusia, jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan barat pada Rabu pagi, 25 Desember 2024. Pesawat itu membawa 62 penumpang dan lima kru. Sebanyak 38 orang meninggal dunia dan 29 lainnya selamat.
Empat sumber meyakini sistem pertahanan udara Rusia telah menjadi penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan hingga menewaskan 38 orang. Burung besi itu seharusnya terbang dari Ibu Kota Baku ke Grozny wilayah Chechnya, Rusia, namun yang terjadi jatuh ke dekat Laut Kaspia.
Pesawat itu awalnya diduga jatuh akibat serangan burung, namun disebut pula karena cuaca buruk. Akan tetapi, keterangan resmi perihal penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 masih belum diumumkan. Bandara Rusia yang terdekat dengan jatuhnya pesawat J2-8243, ditutup pada Rabu pagi, 25 Desember 2024.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Sulitnya Menemukan Tempat Ibadah Ramah Penyandang Disabilitas
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini