Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

1 Mei 2024 | 07.11 WIB

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Perbesar
Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas ekstrem melanda Asia, khususnya Asia Tenggara. Suhu udara melonjak drastis, membuat otoritas setempat mengeluarkan peringatan kesehatan dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari korban jiwa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Berbeda dengan negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia justru sedang bergulat dengan wabah demam berdarah dengue (DBD). Jumlah kasus DBD di Indonesia saat ini dua kali lipat dibanding tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berikut tujuh negara Asia Tenggara yang dilanda gelombang panas:

1. Filipina

Filipina telah menutup sekolah-sekolah mereka sebagai bentuk antisipasi gelombang panas yang melanda Asia Tenggara. Selain itu, Filipina juga memperingatkan potensi kelebihan beban pada jaringan listrik mereka. Kementerian Pendidikan Filipina pada Minggu, 28 April, membatalkan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah umum selama dua hari.

"Sudah ada laporan tekanan darah tinggi, pusing, dan pingsan pada murid dan guru dalam beberapa hari terakhir," kata Benjo Basas, ketua kelompok pendidik Teachers' Dignity Coalition kepada stasiun radio DWPM, dilansir Reuters.

Suhu udara di Filipina diperkirakan mencapai 37 derajat Celcius dalam tiga hari ke depan. Badan Meteorologi Filipina menyebutkan indeks panas, yaitu suhu aktual yang dirasakan tubuh yang memperhitungkan kelembaban udara, diperkirakan mencapai 45 derajat Celcius. Kondisi ini diklasifikasikan berbahaya karena dapat memicu heat stroke akibat paparan cuaca panas yang berkepanjangan.

2. Thailand

Badan Meteorologi Thailand telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan dalam waktu lama. Suhu udara di Bangkok dan wilayah utara diperkirakan melebihi 40 derajat Celcius. Suhu udara bahkan diperkirakan bisa mencapai 44,2 derajat Celcius di kota Lampang pada 22 April lalu.

Badan Meteorologi Thailand memperkirakan gelombang panas ekstrem akan terus berlanjut minggu ini. Selain itu, Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan 30 kematian akibat heat stroke pada bulan lalu.

3. Vietnam

Media Vietnam melaporkan teriknya cuaca membuat masyarakat berbondong-bondong mencari perlindungan di pusat perbelanjaan ber-AC di pusat bisnis Kota Ho Chi Minh. Badan Meteorologi Vietnam telah memperingatkan risiko kebakaran hutan, dehidrasi, dan heat stroke karena suhu udara di beberapa wilayah utara dan tengah Vietnam diperkirakan berada di kisaran 40,2 hingga 44,0 derajat Celcius.

Badan tersebut melaporkan pada Minggu, 28 April, bahwa suhu udara tidak akan turun hingga Rabu, 1 Mei mendatang. Selain itu, dengan konsumsi listrik yang mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir, perusahaan listrik negara Vietnam mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan AC secara berlebihan.

4. Malaysia

Departemen Meteorologi Malaysia mengeluarkan peringatan cuaca panas untuk 16 wilayah pada Minggu, 28 April. Suhu udara diperkirakan berada di antara 35 dan 40 derajat Celcius selama tiga hari berturut-turut.

Hingga 13 April, Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat total 45 kasus penyakit terkait panas dan dua kematian akibat heat stroke.

5. Singapura

Badan Meteorologi Singapura mengonfirmasi bahwa suhu udara berpotensi lebih tinggi pada tahun 2024 dibandingkan tahun lalu, yang merupakan tahun terpanas keempat di Singapura sejak pencatatan dimulai pada 1929.

Tanggal 13 Mei 2023 tercatat sebagai hari terpanas di Singapura, dengan suhu maksimum 37 derajat Celcius. Sejak bulan lalu, beberapa sekolah di Singapura telah melonggarkan aturan seragam agar siswa dapat berpakaian lebih nyaman selama kelas olahraga di tengah cuaca panas yang sedang terjadi.

6. Myanmar

Myanmar mencatat suhu terpanas pada bulan April sebesar 48,2 derajat Celcius. Panas ekstrem itu melanda terutama di Kota Chauk di wilayah Magway, Myanmar pada Ahad lalu. Menurut pernyataan dari kantor cuaca negara itu, suhu tertinggi yang pernah tercatat di Myabmar pada April sejak pencatatan dimulai 56 tahun lalu.

7. Indonesia

Sementara itu, Indonesia menghadapi lonjakan kasus DBD di tengah meningkatnya suhu di Asia Tenggara. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus infeksi yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini melonjak menjadi 35.000 kasus, dari 15.000 kasus pada tahun sebelumnya.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan kepada kantor berita Antara bahwa pola iklim El Nino telah memperpanjang musim kemarau dan menyebabkan suhu yang lebih panas, sehingga mempercepat siklus hidup nyamuk.

Asia Paling Terdampak Perubahan Iklim di 2023

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan bahwa Asia menjadi wilayah yang paling parah terdampak perubahan iklim, cuaca, dan bahaya terkait air secara global pada tahun 2023 seperti dilansir dari Aljazeera. Banjir dan badai menjadi penyebab utama jatuhnya korban jiwa dan kerugian ekonomi, sementara gelombang panas juga semakin parah.

Laporan berjudul "Keadaan Iklim di Asia 2023" ini menemukan bahwa Asia memanas lebih cepat daripada rata-rata global, dengan suhu rata-rata di tahun 2023 hampir 2 derajat Celcius di atas rata-rata periode 1961-1990. Tren pemanasan ini dikaitkan dengan meningkatnya kejadian cuaca ekstrem, seperti banjir, kekeringan, dan gelombang panas.

Menurut WMO, 79 bencana terkait cuaca dan air dilaporkan di Asia tahun lalu. Banjir dan badai menyumbang sekitar 80 persen dari bencana ini, mengakibatkan lebih dari 2.000 jiwa meninggal dan berdampak langsung pada sembilan juta orang.

Laporan tersebut juga menyoroti ancaman mencairnya gletser di pegunungan tinggi Asia akibat kenaikan suhu. Selain itu, beberapa negara Asia mengalami curah hujan di bawah normal pada tahun 2023, yang menyebabkan kekeringan.

WMO menekankan pentingnya tindakan segera untuk mengatasi perubahan iklim. Ini termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kemampuan prakiraan cuaca untuk membantu mengurangi risiko bencana.

Para ahli memperingatkan bahwa situasinya kemungkinan akan memburuk kecuali ada upaya signifikan untuk menahan perubahan iklim. Mereka mendesak transisi cepat menuju emisi nol bersih untuk mengurangi dampak terburuk dari perubahan iklim.

MICHELLE GABRIELA  | DEWI ELVIA MUTHIARINY 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus