Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas membuat panen durian termasuk jenis favorit Musang King di Malaysia turun. Minat pembeli juga merosot, karena buah mahal ini biasanya dikonsumsi saat udara sejuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akibatnya, harga durian pun merosot sampai 50 persen. “Dua minggu lalu, saya menjual durian Musang King grade A seharga RM75 per kg (sekitar Rp250 ribu) dan sekarang hanya RM50 per kg (Rp160 ribu). Durian Udang Merah awalnya dijual RM50 per kg, dan sekarang menjadi RM35 per kg atau Rp113 ribu," kata Yeap Gaun Fong, pemilik Perkebunan Durian 8321 di Balik Pulau, Malaysia, kepada kantor berita Bernama, Jumat, 26 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Musim kemarau yang mengakibatkan turunnya produksi durian, kini memaksa konsumen untuk tidak terlalu memanjakan buah, menurut Yeap. Ia mengatakan panen tahun ini kemungkinan 30% lebih rendah dari tahun lalu.
“Saat pohon berbunga, cuaca panas menyebabkan kuncup bunga berguguran,” kata Yeap, 45 tahun.
“Cuaca panas juga menjadi alasan utama mengapa orang kurang makan durian. Banyak pelanggan yang mengunjungi warung kami hanya membeli satu atau dua buah. Mereka bilang cuacanya terlalu panas untuk makan durian terlalu banyak.”
Dia mengatakan, harga durian anjlok selama dua pekan terakhir karena permintaan yang menurun.
“‘Durian kampung saya sekarang dijual dengan harga RM10 per kg dibandingkan dengan RM20 sebelumnya,” kata Yeap, yang memiliki enam perkebunan durian di Penang.
Dengan musim durian yang baru dimulai tiga pekan lalu, kata dia, sulit diprediksi apakah musim ini mendatangkan keuntungan atau tidak.
“Kami harus menunggu hingga pertengahan atau akhir musim untuk mengetahui apakah kami mendapat untung atau rugi kali ini. Mungkin ada peningkatan permintaan saat liburan sekolah minggu depan,” ujarnya.
FMT