Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Ramai-ramai Menghapus Aborsi

Polandia menunda pengetatan aborsi setelah dilanda protes besar selama dua pekan. Sebanyak 32 negara, termasuk Indonesia, malah meneken deklarasi yang menghapus aborsi.

14 November 2020 | 00.00 WIB

Warga Polandia memprotes keputusan Pengadilan Konstitusional yang memberlakukan larangan terhadap aborsi, di depan Parlemen di Warsawa, Polandia 27 Oktober 2020. Maciek Jazwiecki / Agencja Gazeta
Perbesar
Warga Polandia memprotes keputusan Pengadilan Konstitusional yang memberlakukan larangan terhadap aborsi, di depan Parlemen di Warsawa, Polandia 27 Oktober 2020. Maciek Jazwiecki / Agencja Gazeta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Polandia menunda pengetatan aborsi setelah dilanda protes besar selama dua pekan.

  • Sebanyak 32 negara meneken Deklarasi Konsensus Jenewa yang menghapus aborsi.

  • Indonesia termasuk negara penanda tangan Deklarasi.

ABORTION Dream Team biasanya menerima 400 panggilan telepon setiap bulan dari para perempuan yang mencari informasi dan nasihat tentang aborsi. Namun, pekan lalu, organisasi Polandia yang membantu perempuan mendapatkan akses terhadap aborsi itu menerima 700 panggilan hanya dalam tiga hari. Sebagian berasal dari perempuan yang baru tiba di rumah sakit untuk melakukan aborsi karena janinnya cacat, tapi ditolak setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan pelarangan aborsi.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus