Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Delapan Orang Mati di Filipina

13 Oktober 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BOM yang meledak di terminal bus Kota Kidapawan, Filipina Selatan, menewaskan delapan orang dan menyebabkan 19 lainnya luka-luka. Bom itu ditaruh di bawah tempat duduk penunggu bus sekitar pukul tiga sore waktu setempat, ketika sedang ramai-ramainya para pelalu-lalang di kota itu. Ini bom kedua setelah serangan 2 Oktober lalu, yang menewaskan satu tentara AS dan tiga orang Filipina. Pihak militer langsung mengadakan investigasi, terutama ke kelompok Tentara Rakyat Baru (NPA) dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF), dua gerombolan pemberontak di negara Gloria Arroyo itu. Mereka, kata juru bicara militer, belakangan terlihat aktif di Kidapawan. Sampai pekan lalu, tak ada yangn mengaku bertanggung jawab. Meskipun faksi MILF, yakni MNLF, sudah meneken perdamaian dengan pemerintah Filipina pada 1996, induknya masih berjuang mendirikan negara Islam. Sedangkan NPA sudah selama 30 tahun terakhir bertekad mendirikan negara berideologi Marxis. I G.G. Maha Adi (AP, AFP)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus