Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Di PBB, Indonesia Tolak Keputusan Amerika Serikat atas Yerusalem

Indonesia menolak keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. PBB nyatakan keputusan Amerika Serikat batal demi hukum.

22 Desember 2017 | 10.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wapres Jusuf Kalla mewakili Indonesia menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York, Amerika Serikat, 21 September 2017. Kalla menggarisbawahi tiga hal dalam upaya mencapai "Perdamaian dan Kehidupan yang Layak secara Berkelanjutan, bagi Semua Orang di Muka Bumi". REUTERS/Eduardo Munoz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menolak keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sikap Indonesia tersebut disampaikan dalam pemungutan suara Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis, 21 Desember 2017, waktu setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan Channel News Asia, 128 negara anggota PBB menolak keputusan Amerika Serikat itu. Adapun sembilan anggota mendukung dan 35 negara lain abstain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wapres Jusuf Kalla mewakili Indonesia menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York, Amerika Serikat, 21 September 2017. Beberapa isu yang menjadi perhatian Indonesia pada Sidang Majelis Umum PBB tahun ini antara lain mengenai perdamaian dan keamanan internasional, pembangunan berkelanjutan, kemajuan HAM dan reformasi PBB. A NTARA FOTO

Selain Indonesia, negara Asia yang menolak keputusan Amerika Serikat itu antara lain Singapura, Malaysia, Brunei, Afganistan, dan Cina. "Filipina menyatakan abstain," Channel News Asia melaporkan, Jumat, 22 Desember 2017.

PBB dalam sidang umum yang digelar darurat atas permintaan Mesir dan sejumlah negara lain itu memutuskan keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel batal demi hukum.

Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang darurat. AP Photo/ Louis Lanzano

Keputusan ini disambut gembira oleh negara-negara pendukung Palestina yang menginginkan Yerusalem Timur menjadi ibu kota masa depan.

Mereka tak peduli dengan ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan memangkas bantuan karena melawan keputusannya. Salah satu negara yang melawan adalah Turki. Negeri ini terang-terangan mengecam Trump yang akan memotong bantuan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus