Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dari Vatikan mengabarkan secara langsung kondisi Paus Fransiskus yang semakin menurun. Hal itu disampaikan pada Sabtu, 22 Februari 2025, kondisi Paus menjadi kritis, sehingga membutuhkan suplemen oksigen juga transfusi darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisinya yang lemah membuat ia tidak bisa memimpin misa kepada masyarakat. Pada Minggu, 23 Februari 2025 adalah kali kedua dirinya tidak datang dengan alasan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paus Fransiskus diketahui mengalami sesak nafas selama beberapa hari, sebelum akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Gamelli pada 14 Februari 2025. Ia menjalani pemeriksaan dan diagnosis menderita pneumonia ganda.
Penyakit ini bisa menular melalui kontak dengan virus atau droplet di udara. Ini adalah keadaan dimana kedua paru-paru terinfeksi bakteri atau virus sehingga muncul peradangan pada kantung udara di paru-paru yang berisi cairan atau nanah.
Kendati demikian, Paus Fransiskus tetap setia memberikan dukungannya kepada masyarakat di Gaza. Sebagaimana dilansir NPR, dari ranjang rumah sakit Paus tetap berhubungan dengan umat katolik di Gaza melalui panggilan video maupun pesan teks.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, Pendeta Gabriel Romanelli, seorang pendeta paroki Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya gereja Katolik Roma di Gaza. Ia mengatakan setiap malam Paus Fransiskus menelpon dari rumah sakit pada pukul delapan malam waktu Gaza.
Hampir setiap hari, Paus menjaga kontak dengan gereja Katolik Roma di Gaza selama perang Israel dan Hamas yang dimulai sejak Oktober 2023 lalu. “Bapa Suci menghubungi kami pada dua hari pertama rawat inap, orang-orang sudah menunggu pada pukul 8 malam waktu Gaza seperti biasa. Meskipun kami mengalami pemadaman listrik di seluruh wilayah Jalur Gaza, dia berkeras dan berhasil menghubungi kami melalui panggilan video," kata Gabriel sebagaimana dilansir Vatican News pada 17 Februari 2025.
Sebelumnya, pada Senin, 7 Oktober 2024, Paus sempa memberikan kritik “ketidakmampuan memalukan” masyarakat internasional untuk bisa mengakhiri perang di Timur Tengah. Saat itu, Paus mengirimkan surat terbuka kepada umat Katolik di Gaza.
"Saya bersama kalian, rakyat Gaza, yang telah lama diperangi dan berada dalam kesulitan. Kalian ada dalam pikiran dan doa saya setiap hari," ia menulis.
"Saya bersama kalian, yang telah dipaksa untuk meninggalkan rumah kalian, meninggalkan sekolah dan pekerjaan dan mencari tempat perlindungan dari pengeboman ... Saya bersama kalian, yang takut untuk melihat ke atas karena takut akan hujan api dari langit," kata dia lagi.
Demikianlah Paus Fransiskus setia memberikan dukungannya untuk warga Gaza.
Suci Sekarwati, Ida Rosdalina ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Ratusan Umat Katolik Berkumpul di Vatikan untuk Doakan Paus Fransiskus