Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Dituding Mata-mata, Jerman Cari 10 Intelijen Iran

Polisi Jerman mencari 10 orang yang diduga bekerja untuk dinas intelijen Iran. Jerman pernah memanggil duta besar Iran terkait aksi mata-mata.

17 Januari 2018 | 12.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Jerman menyebar ke seluruh negara bagian untuk mencari anggota Korps Pasukan Revolusioner Iran-Pasukan Quds yang diduga memata-matai warga Yahudi dan menyasar kepentingan Israel di negara itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Situs berita The Tower mengutip laporan Focus, sebuah majalah online Jerman, mengatakan, kesepuluh orang tersebut dianggap sangat berbahaya sebab mereka mempekerjakan Pasukan Quds untuk kepentingan dinas rahasia Iran dan Hamas, Palestina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suasana di luar Masjid Sehitlik saat Hari Masjid Terbuka, di Berlin, Jerman, 3 Oktober 2017. Setiap 3 Oktober, komunitas Muslim ingin warga Jerman bisa berkenalan dengan Islam. Karena itu, pintu-pintu masjid dibuka. REUTERS/Axel Schmidt

Pencarian yang dilakukan oleh polisi Jerman itu meliputi negara bagian Baden-Württemberg, North Rhine-Westphalia, Bavaria dan Berlin. "Tetapi hingga saat ini belum ada penahanan," tulis The Tower.

Wartawan situs berita ini melaporkan, Hizbullah, sebuh organisasi di Lebanon dukungan Iran, telah melakukan operasi secara terbuka di Jerman. Kelompok bersenjata ini masuk daftar grup teroris oleh Amerika Serikat, Kanada, Liga Arab, Israel dan Belanda. "Sebaliknya Jerman tidak memasukkan Hizbullah sebagai kelompok teroris."

Pada Desember 2017, Kementerian Luar Negeri Jerman menegur duta besar Iran untuk Jerman karena memata-matai kelompok pro-Israel. Menurut media Jerman, Kementerian Luar Negeri menegur duta besar Iran, Ali Majedi, atas bentuk pelanggaran yang tidak bisa diterima. Pelanggaran ini berkonsekwensi menimbulkan hubungan bilateral antara Jerman dengan Iran.Pendemo melambaikan bendera Jerman saat demonstrasi PEGIDA (Patriotic Europeans against the Islamization of the West) di Dresden, Jerman Timur, 5 Oktober, 2015. Demo ini mengkampanyekan gerakan Anti-Islam. AP/Jens Meyer

Badan Intelijen Jerman, BfV, pernah memperingatkan Iran pada 2015. Ketika itu, Iran berusaha mendapatkan teknologi terlarang tentang nuklir dan program rudal balistiknya, meskipun kemudian Iran melakukan negosiasi dengan kekuatan dunia.

Dinas intelijen Jerman juga melaporkan pada 2016 yang menyebutkan bahwa Iran berusaha mendapatkan bahan baku yang berhubungan dengan nuklir. "Setidaknya setengah dari negara bagian di Jerman terlibat dalam memajukan senjata kimia dan biologi Republik Islam Iran," The Tower melaporkan.

Tahun lalu, intelijen Jerman juga melaporkan bahwa Iran berusaha mendapatkan sedikitnya 32 teknologi proliferasi terkait dengan trknologi yang dianggap melanggar kesepakatan nuklir yang diteken pada 2015.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus