Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Dituduh Bantu Fethullah Gulen, Satpam Konsulat AS Dipenjara oleh Turki

Pengadilan Istanbul, Turki, memvonis penjara 5 tahun satpam Konsulat AS pada Selasa kemarin atas tuduhan membantu kelompok teroris Fethullah Gulen

28 Oktober 2020 | 16.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Istanbul, Turki, memvonis penjara 5 tahun satpam Konsulat AS pada Selasa kemarin. Dikutip dari kantor berita Reuters, satpam bernama Nazmi Mete Cantaurk itu disebut mencoba membantu kelompok Fethullah Gulen yang hendak mengkudeta Pemerintahan Turki 2016 lalu.

Dalam pembelaannya, Cantaurk membantah dirinya pengikut dari kelompok Fethullah Gullen. Kalaupun dirinya pernah berkomunikasi dengan kelompok tersebut, ia mengatakan hal itu tidak disengaja dan bukan atas keinginannya.

"Berdasarkan perintah dari atasan saya, saya menemui berbagai orang sebagai bagian dari pekerjaan. Orang-orang yang saya temui adalah pegawai negeri dan mana saya tahu mereka terlibat kejahatan atau tidak sebelumnya," ujar Cantaurk, Selasa, 27 Oktober 2020.

Cantaurk tidak sendirian diperkarakan oleh Pemerintah Turki. Istri dan putrinya pun sempat ikut diperkarakan atas tuduhan mendukung Fethullah Gulen. Belakangan, kasus keduanya dihentikan.

Adapun kasus Cantaurk adalah kasus ketiga di mana pegawai Konsulat AS diperkarakan oleh aparat Turki. Sebelum Cantaurk, pegawai konsulat atas nama Hamza Ulucay dan Metin Topuz sudah lebih dulu diperkarakan. Ulucay divonis 4,5 tahun penjara atas tindak pidana terorisme sementara Topuz divonis 9 tahun karena dianggap membantu operasi Fethullah Gulen.

Vonis yang dialami Cantaurk tak ayal semakin memperburuk hubungan antara Amerika dan Turki. Seperti diberitakan sebelumnya, kedua anggota NATO tersebut tengah berkonflik soal kebijakan di Suriah serta pembelian alutsista misil dari Rusia. Berdasarkan pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, misil bersandi S-400 itu sudah diujicoba beberapa pekan terakhir.

Menurut sejumlah analis, hubungan kedua negara berpotensi memburuk lebih jauh apabila Joe Biden memenangkan Piplpres Amerika. Joe Biden diketahui kerap mengkritik kebijakan-kebijakan Turki, termasuk soal konflik mereka dengan Yunani di Perairan Mediterania Timur.

Dampak dari konflik tersebut, salah satunya, menurunnya nilai tukar Turki terhadap Dollar mulai dari 8,18 Lira menjadi 8,29 Lira per berita ini ditulis.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-turkey-security-usa/turkish-court-sentences-u-s-consulate-employee-over-aiding-terrorist-organisation-idUSKBN27C26C

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus