JEPANG mungkin memang negeri skandal. Sehabis skandal saham Recruit dan skandal geisha, kini muncul skandal pachinko -- alat permainan yang amat populer di Jepang. Ketika Takako Doi, Ketua Partai Sosialis Jepang (PSJ), jatuh dan patah tulang tangan kirinya dua pekan lalu, majalah berita mingguan Shukan Bunshun menulis, pimpinan partai oposisi itu tergelincir karena menginjak bola pachinko. Sebelumnya, majalah tersebut memang mempersoalkan sumbangan dana politik oleh federasi pengusaha pachinko kepada PSJ, partai yang selama ini dikenal bersih. Konon, di sidang parlemen PSJ sering melontarkan persoalan yang menguntungkan federasi pengusaha pachinko. Penggemar pachinko di Jepang diperkirakan 50 juta atau lebih dari 40% dari seluruh penduduk Jepang. Diduga, bisnis pachinko menghasilkan uang sekitar 10 trilyun yen setahun, bahkan 20 trilyun (hampir sepertiga APBD Jepang). Dengan mencantumkan sebagian keuntungan untuk dana politik, pengusaha pachinko mendapat keringanan pajak. Masalahnya, besar-kecilnya dana itu tentunya bisa dimainkan, agar keringanan pajak yang diperoleh lebih besar. Jumat pekan silam, Tsuruo Yamaguchi, Sekjen PSJ, membantah tuduhan itu. Namun, ia mengakui, memang ada sumbangan dana politik 8 juta yen dari federasi pengusaha pachinko sejak 1984. Tapi Yamaguchi mengingatkan bahwa partai pemerintah, Partai Demokratik Liberal (PDL), pun pernah menerima sumbangan dari pengusaha pachinko. Bahkan Partai Demokratik Sosialis juga pernah, dan partai Komei (Partai Pemerintahan Bersih) juga pernah. Surat kabar Asahi Shimbun menambah ramai dengan menurunkan tulisan, konon PM Toshiki Kaifu pun pernah menerima sumbangan pengusaha pachinko. Dengan terlibatnya banyak pihak itu, PDL rupanya kehilangan alasan untuk membongkar lebih lanjut skandal musuhnya. Bila terbukti adanya pemberian dana politik oleh federasi pachinko kepada PSJ, hampir pasti partai yang baru naik daun ini akan terpukul berat. Seiichi Okawa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini