Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM kunjungan kerja ke Manado, Sulawesi Utara pada 17-18 Juli 2024. Di Manado, Duta Besar Williams bersama Konjen Australia di Sulawesi, Todd Dias, bertemu dengan Wali Kota Manado Andrei Angouw dan Rektor Universitas Sam Ratulangi Oktovian Berty Sompie, serta alumni Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duta Besar Williams memberikan kepada universitas Sam Ratulangi buku-buku Australia terbaru dan sumber informasi mengenai studi di Australia untuk #AussieBanget Corner. Pada 2024, Australia-Indonesia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sejak awal, pendidikan telah menjadi bagian penting dalam hubungan kedua negara. Sungguh luar biasa bisa bertemu dengan alumni Australia di Manado dan melihat hubungan yang erat antara Australia dan Indonesia terus berlanjut,” kata Duta Besar Williams.
Pada awal tahun 1980-an, Duta Besar Williams pernah terpilih dalam program pertukaran pelajar, di mana dia tinggal bersama keluarga Parera di Jakarta. Keluarga itu, rupanya berasal dari Manado sehingga dalam kunjungannya Williams pun menyempatkan bertemu dengan anggota keluarga besar Parera.
“Saya sudah banyak mendengar tentang Manado, jadi sangat menyenangkan melihat langsung kota yang semarak ini,” kata Duta Besar Williams.
Sebelumnya dalam kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony ke Jakarta pada Juni 2022, pihaknya mengutarakan komitmen memperpanjang kerja sama dan persahabatan. Indonesia dan Australia bermitra erat dalam isu-isu perdagangan, pembangunan, pendidikan, dan keamanan wilayah. Albanese berharap Australia dan Indonesia dapat membangun hubungan lebih jauh, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan dan mempromosikan kerjasama di bidang iklim, infrastruktur dan energi.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta menjelaskan kedua negara sama-sama berkeinginan membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia. Keduanya juga setuju meneruskan dana infrastruktur dan iklim yang diusulkan Pemerintah sebesar A$200 juta (Rp 2 triliun) dengan Indonesia.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini