Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, memperingatkan situasi di Palestina, khususnya Gaza, terus memburuk tanpa ada tanda-tanda bahwa agresi akan berakhirnya. Perang Gaza sudah berkecamuk selama 15 bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tema utama agresi ini adalah penghancuran, pembunuhan, dan pemindahan, yang membawa penderitaan kemanusiaan, ekonomi, dan sosial yang besar bagi warga Palestina di Gaza dan Palestina secara keseluruhan," kata Shun saat menghadiri deklarasi dukungan dan solidaritas untuk Palestina di kantor Kedutaan Besar Palestina, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 8 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shun menilai tujuan Israel dalam perang Gaza ini ialah untuk mengalihkan perhatian atas krisis internal yang dihadapi pemerintah Israel, seperti krisis peradilan, skandal korupsi, dan perpecahan politik di antara partai-partai. Konflik dalam negeri Israel itu, telah berlangsung bahkan sebelum agresi ini dan masih berlangsung hingga sekarang.
Alih-alih menyelesaikan konflik dalam negeri itu, Israel lebih memilih untuk menyerang warga Palestina.
"Tujuan Israel jelas, yakni melemahkan dan melelahkan rakyat Palestina, untuk menghancurkan semangat perlawanan rakyat Palestina, dan untuk merebut sumber daya dan tanah Palestina," ujarnya.
Shun menduga ada konspirasi besar di balik serangan Israel terhadap Palestina, yaitu melenyapkan perjuangan Palestina. Agresi terhadap Palestina, juga ditujukan untuk menghapus identitas yang dibangun oleh mantan Presiden Palestina Yasser Arafat dan kawan-kawannya yang berhasil mengubah perjuangan Palestina menjadi perjuangan identitas nasional dan kepemilikan sah atas tanah tersebut.
Deklarasi dukungan dan solidaritas untuk Palestina itu turut dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (BKSAP DPR) Mardani Ali Sera dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Ahrul Tsani Fathurrahman.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini