Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Duta Besar Palestina Peringatkan Kondisi Gaza Terus Memburuk dan Tak Ada Tanda Agresi Berakhir

Duta Besar Palestina menyoroti kondisi Gaza yang semakin memburuk dampak agresi Israel yang belum ada tanda-tanda akan berakhir

8 Januari 2025 | 14.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun saat konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta Pusat, Jumat, 10 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, memperingatkan situasi di Palestina, khususnya Gaza, terus memburuk tanpa ada tanda-tanda bahwa agresi akan berakhirnya. Perang Gaza sudah berkecamuk selama 15 bulan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tema utama agresi ini adalah penghancuran, pembunuhan, dan pemindahan, yang membawa penderitaan kemanusiaan, ekonomi, dan sosial yang besar bagi warga Palestina di Gaza dan Palestina secara keseluruhan," kata Shun saat menghadiri deklarasi dukungan dan solidaritas untuk Palestina di kantor Kedutaan Besar Palestina, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu, 8 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Shun menilai tujuan Israel dalam perang Gaza ini ialah untuk mengalihkan perhatian atas krisis internal yang dihadapi pemerintah Israel, seperti krisis peradilan, skandal korupsi, dan perpecahan politik di antara partai-partai. Konflik dalam negeri Israel itu, telah berlangsung bahkan sebelum agresi ini dan masih berlangsung hingga sekarang.

Alih-alih menyelesaikan konflik dalam negeri itu, Israel lebih memilih untuk menyerang warga Palestina. 

"Tujuan Israel jelas, yakni melemahkan dan melelahkan rakyat Palestina, untuk menghancurkan semangat perlawanan rakyat Palestina, dan untuk merebut sumber daya dan tanah Palestina," ujarnya. 

Shun menduga ada konspirasi besar di balik serangan Israel terhadap Palestina, yaitu melenyapkan perjuangan Palestina. Agresi terhadap Palestina, juga ditujukan untuk menghapus identitas yang dibangun oleh mantan Presiden Palestina Yasser Arafat dan kawan-kawannya yang berhasil mengubah perjuangan Palestina menjadi perjuangan identitas nasional dan kepemilikan sah atas tanah tersebut.

Deklarasi dukungan dan solidaritas untuk Palestina itu turut dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (BKSAP DPR) Mardani Ali Sera dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Ahrul Tsani Fathurrahman. 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus