KENAIKAN harga roti yang dijadwalkan PM Nikolai Ryzhkov 1 Juli depan ditunda sampai September. Keputusan itu diambil parlemen Soviet, Kamis pekan lalu, untuk menghindari krisis kepercayaan masyarakat. Ketika akhir bulan lalu PM Ryzhkov mengumumkan lewat TV rencana "ekonomi pasar", rakyat Soviet panik. Pasalnya, harga roti akan naik dua kali lipat disusul barang-barang kebutuhan hidup lainnya. Toko-toko di Moskow diserbu pembeli. Nyaris terjadi keributan. Ryzhkov dicaci maki, banyak pihak memintanya mundur. Program ekonomi Ryzhkov pun ditinjau kembali. Walau Rabu pekan lalu, secara resmi parlemen Soviet meloloskan rencana ekonomi pasar (yang sudah diperbaiki) Ryzhkov, soal kenaikan harga roti tetap sengit diperdebatkan. Para oposan -- wakil serikat-serikat buruh, kubu konservatif, dan kelompok reformis radikal -- umumnya senada dalam satu hal: rakyat Soviet tak bakal sanggup menghadapi kenaikan harga, khususnya roti. Para reformis radikal menginginkan terciptanya kondisi yang lebih baik (dengan swastanisasi perusahaan-perusahaan negara), sebelum subsidi pemerintah dihapuskan (otomatis harga bakal naik). Pemerintah berusaha meyakinkan para wakil rakyat, alasan rencana kenaikan harga roti. Yakni untuk "mengajar" rakyat agar mengurangi pemborosan roti dan menolong negara -- yang kekurangan cadangan devisa serta kian besarnya defisit perdagangan -- mengurangi impor gandum. "Kini kondisi gandum sangat kritis," ujar Yury Maslyukov, ketua komisi perencanaan negara, di sidang parlermen. Sekitar 40% kebutuhan gandum Soviet diimpor. Padahal, "harga roti kita terlalu rendah," tambahnya. Karena gandum murah dan melimpah, ternak pun makan roti. Menurut Gorbachev, anak-anak Soviet sering menggunakan roti sebagai bola sepak. Padahal, pemerintah Kremlin tiap tahun mengeluarkan US$ 120 milyar untuk menyubsidi roti daging, dan susu bagi kebutuhan 287 juta penduduknya. Tapi seorang anggota parlemen Soviet menyebut bukan cuma rakyat yang ," ujarnya. Irigasi teknis memang belum hadir di Ijobalit. PTH dan Supriyanto Khalid (Mataram)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini