Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Erdogan: Israel Harus Membayar Harga Genosida di Gaza!

Erdogan kembali bersumpah bahwa Israel harus membayar genosida yang telah dilakukan di Gaza selama setahun terakhir.

8 Oktober 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah bahwa Israel akan membayar harga atas genosida di Gaza saat peringatan setahun perang dengan Hamas. "Jangan sampai lupa bahwa Israel cepat atau lambat akan membayar harga atas genosida yang telah dilakukannya selama setahun dan masih terus berlangsung," katanya di X, Senin, 7 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai pendukung vokal perjuangan Palestina, termasuk Hamas, Erdogan sering menyerang Israel. Ia pernah mencap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai penjagal Gaza dan membandingkannya dengan Adolf Hitler dari Nazi Jerman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Seperti halnya Hitler dihentikan oleh aliansi kemanusiaan, Netanyahu dan jaringan pembunuhannya akan dihentikan dengan cara yang sama,” kata Erdogan.

“Dunia yang tidak peduli dengan genosida Gaza tidak akan pernah menemukan kedamaian.” 

Pemimpin Turki itu sering memuji Hamas sebagai pejuang kemerdekaan. Ia mengatakan apa yang telah dibantai di depan mata seluruh dunia selama tepat satu tahun sebenarnya adalah seluruh umat manusia, dan semua harapan umat manusia untuk masa depan.

Erdogan juga mengkritik kegagalan sistem internasional untuk menghentikan konflik di Gaza dan sekarang di Lebanon. “Kebijakan genosida, pendudukan, dan invasi Israel yang sudah berlangsung lama sekarang harus diakhiri,” ujarnya.

Selama setahun perang Hamas Israel, janji Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk meraih kemenangan dan melenyapkan Hamas sebagai ancaman belum juga terwujud. Para pejabat Israel terus mengumbar narasi bahwa Hamas tidak lagi eksis sebagai kekuatan militer di Gaza. Baru-baru ini, militer Israel mengklaim telah mengebom lebih dari 40.000 target, menemukan 4.700 terowongan dan menghancurkan 1.000 lokasi peluncur roket, dilaporkan Reuters.

Para pejabat Israel mengklaim bahwa Hamas tidak lagi eksis sebagai kekuatan militer di Gaza. Namun data Armed Conflict Location and Event Data (ACLED) yang berbasis di Amerika Serikat menunjukkan bahwa Hamas masih memiliki sejumlah kemampuan operasional dan terus terlibat dengan pasukan Israel di Jalur Gaza.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus