Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Paus Fransiskus melalui panggilan telepon hari Senin bahwa komunitas internasional harus menjatuhkan sanksi atas serangan Israel ke Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Erdogan juga mendesak Paus Fransiskus untuk terus berbicara tentang konflik tersebut, kata kantor Erdogan pada Senin, dikutip dari Reuters, 17 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Paus Fransiskus memohon kepada pemimpin Palestina dan Israel untuk menghentikan kekerasan di tanah suci.
Kematian anak-anak, kata Paus, sangat mengerikan dan tidak bisa diterima. "Kematian mereka adalah pertanda bahwa orang tidak ingin membangun masa depan, tetapi menghancurkannya," kata Paus Fransiskus pada Ahad, dikutip dari Vatican News.
Sekitar 200 orang tewas di Gaza oleh serangan udara Israel dan 10 orang tewas di Israel oleh roket militan dalam pertempuran sepekan terakhir.
Momen saat petugas menyelamatkan seorang pria yang tertimbun reruntuhan bangunan usai serangan udara yang diluncurkan Israel di Gaza, 16 Mei 2021. REUTERS/Mohammed Salem
Turki mengutuk kekerasan di Gaza dan menuduh Israel melakukan "pembersihan etnis, agama dan budaya". Paus Fransiskus pada hari Minggu mengatakan meningkatnya korban dari konflik itu tidak dapat diterima.
Kepresidenan Turki mengatakan Erdogan mengatakan kepada Paus Fransiskus bahwa Israel mengancam keamanan regional dan komunitas internasional harus memberikan Israel pelajaran yang pantas.
"Erdogan...menggarisbawahi bahwa Palestina akan terus menjadi sasaran pembantaian selama komunitas internasional tidak menghukum Israel, yang melakukan kejahatan kemanusiaan, dengan sanksi," kata pernyataan kantor kepresidenan Erdogan.
Erdogan mengatakan pesan dari Paus Fransiskus sangat penting dalam memobilisasi dunia Kristen dan komunitas internasional untuk penyelesaian konflik Israel dan Palestina, katanya.