Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan keamanan Ethiopia menindak hotel, bar, dan restoran di ibu kota Addis Ababa, tempat aktivitas seksual gay diduga terjadi, kata pemerintah kota seperti dilansir Reuters, Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biro Administrasi Perdamaian dan Keamanan Addis Ababa, sebuah badan pemerintah, mengatakan pihaknya mengambil tindakan "terhadap institusi tempat tindakan homoseksual dilakukan" setelah mendapat informasi dari publik, dan telah menggerebek wisma tamu di kota tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika ada simpati bagi mereka yang melakukan dan melaksanakan tindakan keji yang dibenci manusia dan Tuhan ini, (biro) akan terus mengambil tindakan," kata pemerintah kota dalam sebuah posting di Facebook.
Hubungan seksual sesama jenis dilarang oleh undang-undang di Ethiopia. Namun, tidak ada laporan baru-baru ini tentang orang yang dihukum karena terlibat dalam aktivitas seksual sesama jenis secara suka sama suka.
Kelompok HAM mengatakan komunitas LGBT di Ethiopia tetap berada di bawah tanah. Sebab, kaum LGBT menghadapi diskriminasi tingkat tinggi dan takut akan kekerasan dan pengucilan jika identitas mereka diketahui.
Awal pekan ini, kelompok advokasi LGBT, House of Guramayle, mengatakan mengutuk peningkatan serangan baru-baru ini terhadap individu di Ethiopia berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender mereka.
Beberapa negara Afrika yang mengkriminalisasi homoseksualitas telah menegakkan hukum dengan lebih keras dalam beberapa tahun terakhir. Banyak pemerintah mengusulkan undang-undang dan hukuman yang lebih keras, termasuk yang terbaru di Ghana dan Uganda.
Pilihan Editor: Kepala Kepolisian London Minta Maaf pada LGBT, Ini Sebabnya
REUTERS