Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) mendapatkan Penghargaan Besar Dunia Air King Hassan II dari Maroko (King Hassan II of Morocco Great World Water Prize). Penghargaan diberikan lewat Qu Dongyu, Direktur Jenderal FAO dalam KTT World Water Forum ke-10 di Bali pada 20 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Atas nama FAO, saya sangat senang menerima Penghargaan Besar Dunia Air King Hassan II dari Maroko yang terhormat ini. Saya berterima kasih kepada komite juri penghargaan atas pengakuan terhadap kontribusi FAO dalam upaya global menuju keamanan air," kata Qu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize diberikan sebagai bentuk penghargaan pada organisasi atau individu atas kontribusinya dalam mempromosikan perlindungan dan pelestarian sumber daya air, pengingkatan pengelolaannya, dan pemanfaatan kembali air limbah, serta meningkatan kesadaran masyarakat tentang isu-isu air. Penghargaan ini diberikan setiap tiga tahun dalam upacara khusus yang diadakan selama World Water Forum.
Sekarang, air sepenuhnya menyatu ke dalam Kerangka Strategis FAO 2022-2031. Menjadi inti dari strategi tematik FAO tentang perubahan iklim, dan sains dan inovasi, serta rencana aksi terkaitnya, dan telah terintegrasi dengan baik di seluruh aktivitas FAO.
Pada tahun lalu, untuk pertama kalinya dalam sejarah FAO, air menjadi tema Sidang Menteri FAO ke-43 — badan pengelola tertinggi dalam organisasi. Konferensi ini mendukung tema pengelolaan sumber daya air untuk biennium 2024-2025; menjadikan air sebagai agenda semua Badan Pengelola FAO dan komite teknis selama dua tahun berikutnya. Hal ini ditujukan untuk memfokuskan diskusi pada mobilisasi pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk memajukan aktivitas FAO tentang air.
Secara eksternal, FAO mendukung anggotanya dalam pengembangan pertanian berkelanjutan dan pengelolaan air, termasuk mendukung negara-negara untuk mengembangkan Peta Jalan Air Nasional mereka menuju pencapaian agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan, serta memenuhi kebutuhan irigasi dan pemetaan potensial mereka, penilaian dampak banjir dan manajemen risiko, dan lain sebagainya. Selain itu, teknologi portal Akses Terbuka Produktivitas Air FAO (WaPOR) membantu anggota dalam hal seperti memperkaya data dan informasi air, dialog hak atas air, inisiatif kelangkaan air, dan rencana manajemen kekeringan.
Pada Konferensi Air PBB 2023, FAO memainkan peran aktif dan mengajukan delapan komitmen untuk Aksi Air Global. FAO adalah anggota inti sistem PBB untuk mengembangkan strategi sistem PBB tentang air dan sanitasi. Qu meyakinkan FAO mempromosikan dan menerapkan solusi air-pangan terintegrasi untuk mengatasi tantangan global ketidakamanan pangan, krisis air, dan perubahan iklim melalui pekerjaan lapangan FAO, panduan kebijakan dan keterlibatan melalui proses COP yang didedikasikan.
Pilihan editor: Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini