Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Feminis yang Sangat Berpengaruh

23 April 2007 | 00.00 WIB

Feminis yang Sangat Berpengaruh
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namanya melejit setelah berita kenaikan gajinya yang luar biasa dilansir surat kabar Washington Post, awal bulan ini. Ia, Shaha Ali Riza, karyawan Bank Dunia yang punya hubungan asmara dengan bosnya, Paul Dundes Wolfowitz.

Ia sudah bekerja di lembaga kreditor internasional itu sejak 1997. Jabatannya sebelum dipaksa pindah sekaligus memperoleh promosi adalah Senior Communications Officer merangkap pelaksana tugas Manajer Urusan Luar Negeri untuk Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Shaha memang seorang spesialis Timur Tengah dan ia sudah melakukan banyak penelitian di kawasan itu. Ia fasih berbahasa Inggris, Arab, Prancis, Italia, dan Turki.

Shaha dilahirkan di Tripoli, Libya, 53 tahun silam. Ayahnya asli dari sana, sedangkan ibunya campuran Suriah dan Arab Saudi. Ia tumbuh dan besar di tiga negara: Tunisia, Arab Saudi, dan Inggris. Ia memilih tinggal di Inggris dan menjadi warga negara kerajaan itu.

Setelah menyelesaikan kuliahnya di The London School of Economics and Political Science, ia menyabet gelar master bidang hubungan interna-sional dari St. Anthony’s College, Oxford. Di sinilah ia bertemu dengan calon suaminya, Bulent Ali Riza.

Bulent adalah doktor hubungan internasional dan ia ahli Turki. Mereka menikah pada 1989, lalu pindah ke Amerika Serikat. Di sana, sang suami sempat bergabung dengan The Carnegie Endowment for International Peace sebelum pindah ke Center for Strategic and International Studies. Keduanya akhirnya bercerai setelah dikaruniai satu orang putra yang kini tinggal bersama Shaha.

Shaha sempat bekerja di Yayasan Irak yang didirikan para ekspatriat Irak untuk menggulingkan rezim Saddam Hussein setelah Perang Teluk Pertama. Sebelum ke Bank Dunia, ia bergabung dengan The National Endowment for Democracy yang dibentuk Presiden Ronald Reagan untuk mempromosikan ide-ide Amerika.

Sebagai seorang feminis, Shaha sangat mendukung proses demokratisasi di negara-negara Timur Tengah yang kental dengan kultur penguasa otoriter dan monarki absolut. Karena itulah, kata Bulent, Shaha pertama kali mengobrol dengan Wolfowitz soal reformasi di Timur Tengah.

Shaha diyakini ikut mempengaruhi Wolfowitz untuk meyakinkan Presiden George Walker Bush agar segera menyerang Irak pada 2003. ”Seorang pejabat senior Bank Dunia bernama Shaha Ali Riza adalah orang yang sangat berpengaruh,” kata kolumnis Paul Boyer.

Faisal Assegaf (Arab News, Daily Mail)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus