Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya film layar lebar Indonesia 'Onde Mande' dan 'KKN di Desa Penari' ditayangkan di bioskop Pathè Balexert, Mall terbesar di Jenewa, Swiss. Pemutaran film itu mendapat sambutan antusias penonton yang memenuhi ruang bioskop.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PTRI Jenewa dalam keterangannya menjelaskan pemutaran film ini bagian dari acara Indonesia Movie Days 2023. Dalam kegiatan ini, tidak hanya menampilkan film panjang bergenre komedi dan horor namun juga film pendek dengan bermacam genre yaitu 'Maulid Bayan, Romansa di Balik Pagar Akal dan Pepadu'.
Pemutaran film Indonesia berlangsung 2 hari, yakni pada 29 September - 30 September 2023. Acara dibuka dengan resepsi yang dihadiri sekitar 100 pengunjung baik para pelaku industri perfilman, pejabat diplomatik negara sahabat, pejabat di PBB dan organisasi internasional yang ada di Jenewa, serta WNI di Swiss. Ajang pemutaran film juga dimanfaatkan sebagai kesempatan promosi terpadu mulai dari kuliner, hingga produk ekspor Indonesia.
Duta Besar Watap RI Jenewa Febrian Ruddyard sampaikan ekonomi kreatif, termasuk industri perfilman didalamnya merupakan bagian penting untuk pemulihan ekonomi dan pencapaian SDGs, termasuk dengan mendorong diversikasi ekonomi, ketenagakerjaan dan inovasi.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, menyebut industri film berperan penting sebagai media komunikasi dalam promosi potensi pariwisata budaya dan ekonomi masyarakat. MIKTA Film Festival menjadi salah satu wadah kolaborasi internasional dalam mewujudkan misi tersebut.
Pemutaran film merupakan bentuk nyata kerjasama ekonomi kreatif khususnya di bidang perfilman. Selama pandemi, industri perfilman, animasi dan video mengalami pertumbuhan 6.3% dalam kontribusinya terhadap GDP pada tahun 2021. Momentum kebangkitan industri perfilman Indonesia menjadi momentum yang baik dalam memperdayakan pelaku perfilman dan kreatif ekonomi di Indonesia.
Melihat pentingnya ekonomi kreatif, PTRI Jenewa juga terus memajukan pembahasan isu ini di tingkat multilateral dan organisasi internasional yang ada di Jenewa. Di antaranya dengan membuat inisiatif pemutaran film negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia Korea Selatan, Turki dan Australia), dalam masa keketuaan Indonesia di MIKTA tahun ini. Rangkaian pemutaran film anggota MIKTA di Jenewa dimaksud dilaksanakan selama periode September hingga Desember 2023 dengan memutar total 11 film.
Sebagai Ketua, Indonesia berusaha menciptakan inisiatif yang mendukung kerja sama ekonomi diantara ke-5 negara anggota MIKTA, termasuk dalam bidang pemberdayaan sektor ekonomi kreatif yang kedepannya tidak saja menampilkan karya industri perfileman namun pada produk-produk ekonomi kreatif lainnya. Diharapkan juga melalui kegiatan pemutaran film ini, bisa semakin menunjukkan pentingnya isu kreatif ekonomi sehingga pada akhirnya dapat mendukung pembahasan resolusi yang diprakarsai Indonesia di PBB tahun ini terkait “Creative Economy and Sustainable Development”.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.