Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Fosil Embrio Dinosaurus Berusia 70 Juta Tahun Ditemukan di China

Langka, embrio dinosaurus yang sudah berusia 70 juta tahun ditemukan di China. Fosil meringkuk di dalam telur seperti burung.

22 Desember 2021 | 19.52 WIB

Fosil embrio dinosaurus. UPI/iScience
Perbesar
Fosil embrio dinosaurus. UPI/iScience

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan China mengumumkan penemuan embrio dinosaurus berusia 70 juta tahun. Fosil tersebut tersebut meringkuk di dalam telur dan masih sempurna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari CNN, penemuan ini menjelaskan lebih banyak hubungan antara dinosaurus dan burung. Fosil itu adalah kerangka embrio dinosaurus oviraptorid yang dijuluki Baby Yingliang. Nama itu berasal dari tempat museum China yang menyimpan fosil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Darla Zelenitsky, seorang profesor di Universitas Calgary, Kanada, tulang bayi dinosaurus kecil dan rapuh, jarang diawetkan sebagai fosil. Dia menyebutkan penemuan ini adalah sangat beruntung.

"Ini adalah spesimen yang luar biasa, saya telah mengerjakan telur dinosaurus selama 25 tahun dan belum pernah melihat yang seperti itu," kata Zelenitsky, rekan penulis penelitian yang diterbitkan dalam jurnal iScience pada Selasa.

Penemuan tersebut akan menambah pengetahuan seputar dinosaurus. Hingga kini informasi tentang telur dinosaurus sebelum menetas sangat terbatas. Tak banyak temuan kerangka embrio, terutama yang lengkap dan terawetkan dalam pose kehidupan.

Telur dinosaurus itu memiliki panjang sekitar 17 sentimeter dan panjang bayi dinosaurus dari kepala hingga ekor diperkirakan sekitar 27 sentimeter. Para peneliti percaya saat dewasa, ia akan memiliki panjang sekitar dua hingga tiga meter.

Para peneliti dari China, Inggris dan Kanada mempelajari posisi Baby Yingliang dan embrio oviraptorid lain yang ditemukan sebelumnya. Mereka menyimpulkan bahwa dinosaurus bergerak dan mengubah pose sebelum menetas dengan cara yang mirip dengan bayi burung.

Pada burung modern, gerakan seperti itu dikaitkan dengan perilaku yang disebut menyelipkan. Gerakan itu dikendalikan oleh sistem saraf pusat yang berperan penting untuk keberhasilan penetasan.

Menurut Waisum Ma, penulis sekaligus peneliti di Universitas Birmingham, Inggris, embrio dinosaurus mon unggas yang paling dikenal yang telah ditemukan, tidak lengkap. Kerangkanya juga tidak beraturan. "Kami terkejut melihat embrio ini terawetkan dengan indah di dalam telur dinosaurus, berbaring dengan postur seperti burung. Postur ini belum pernah dikenali pada dinosaurus non-unggas sebelumnya."

Semua burung secara langsung berevolusi dari sekelompok dinosaurus berkaki dua yang dikenal sebagai theropoda, yang anggotanya termasuk Tyrannosaurus rex yang menjulang tinggi dan velociraptors yang lebih kecil. Perilaku sebelum menetas bukanlah satu-satunya perilaku burung modern yang diwarisi dari nenek moyang dinosaurus.

Jenis dinosaurus yang sama juga diketahui mengerami telurnya seperti burung. Fosil dinosaurus sebelumnya telah ditemukan di provinsi Jiangxi China pada tahun 2000 oleh Liang Liu, seorang direktur perusahaan batu China bernama Yingliang Group.

Fosil itu telah disimpan dan hampir dilupakan 10 tahun kemudian. Saat itu staf museum memilah-milah kotak dan menemukan fosil selama pembangunan Museum Sejarah Alam Batu Yingliang.

CNN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus