Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gagasan Brezhnev suatu

Senjata nuklir soviet sudah banyak terpasang, Brezhnev mengatakan bersedia menangguhkan penyebaran peluru kendali ss-20 jarak sedang di kawasan eropa blok soviet. pihak barat menolak tawaran itu. (ln)

27 Maret 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAGAIKAN pemain catur ulung, Presiden Leonid Brezhnev menggerakkan bidaknya ke posisi yang mengejutkan. Segera timbul kesan karenanya bahwa Uni Soviet sekali ini sungguh ingin menghentikan perlombaan senjata nuklir di Eropa. Sementara pihak NATO baru saja hendak memasang di negara anggotanya sejumlah besar peluru kendali Pershing-2 bikinan Amerika. Ketika membuka Kongres Serikat Buruh ke-17 di Moskow pekan lalu, Brezhnev mengatakan pemerintahnya bersedia secara sepihak menangguhkan penyebaran peluru kendali SS-20 jarak sedang di kawasan Eropa Blok Soviet. "Kami menghentikan secara kualitatif maupun kuantitatif persenjataan jenis ini dan menunda penggantian peluru kendali lama SS-4 dan SS-5 dengan yang lebih baru, SS-20." Selanjutnya, seperti diberitakan Tass, Brezhnev menegaskan, penundaan itu akan tetap dilaksanakan hingga tercapai persetujuan dengan AS mengenai pembatasan peluru kendali jarak sedang di Eropa, atau sampai saat Amerika mulai menemparkan peluru kendali Pershing-2 berikut roket peluncurnya di daratan Eropa. Kubu sarat cenderung menanggapi keterangan srezhnev itu suatu prakarsa "kosmetik". Presiden Ronald Reagan spontan menolaknya karena di daratan Eropa peluru kendali Soviet masih lebih unggul 300 lawan 0 terhadap AS dan sekutunya. Berbicara di oklahoma, Reagan sebaliknya melempar gagasan: pihak Barat akan menahan penyebaran peluru kendali di daratan Eropa, asalkan Moskow bersedia melucuti seluruh persenjataan Soviet dari jenis yang sama. Menurut sumber Barat, meskipun ada penghentian, Blok Soviet teup saja berjaya dengan 600 peluru kendali jarak sedang berkepala nuklir yang cukup ampuh mengancam Eropa Barat. Karena itu pula PM Inggris Margaret Thatcher segera memberi reaksi negatif. "Pertama, penghentian itu berarti mengaman kan keunggulan Soviet di panggung persenjataan nuklir," ucapnya di hadap an Majelis Rendah. "Kedua, prakarsa in seolah menutup kenyataan bahwa peluru kendali jarak sedang SS-20 dapat saja diarahkan ke seluruh Eropa -- sama baiknya dari kedua sisi Pegunungan Ural." Peluru kendali SS-20 yang berkepala nuklir tiga, masing-masing dengan kekuatan pemusnah 140 kiloton, sebenarnya mudah sekali dipindah-pindahkan. Meski ditempatkan di sisi timur atau tepatnya di belakangan pegunungan Ural, wilayah Soviet, peluru itu tetap bisa menjangkau semua sasaran di daratan Eropa. Akan hal penundaan penggantian peluru kendali lama dengan yang baru, menurut sumber NATO, hanya omongkosong. Mengapa? Peluru kendali jenis lama (SS-4 dan SS-5) Soviet sudah mulai dilucuti tatkala AS dan Uni Soviet berunding akhir November silam di Genewa, khusus tentang pembatasan peluru kendali jarak sedang. Perundingan ini disepakati akan dilanjutkan, musim panas ini barangkali. Tapi sebelum saat itu tiba, Uni Soviet sudah lebih dulu memasang kuda-kuda. Setidaknya prakarsa "kosmetik" itu, di mata Barat, sekedar usaha memecah persatuan rakyat Eropa yang memang memprotes penempatan peluru kendal nuklir di kampung halaman mereka. Karir politik Kanselir Helmut Schmidt bahkan sedang dipertanyakan di Jerman Barat karena pemerintahnya mendukung rencana senjata nuklir NATO. Partainya, SDP, yang tidak kompak dalam hal ini akan berkongres April nanti. Laporan intelijen NATO, hasil pengintaian satelit, mengemukakan Uni Soviet sejak tahun lalu merencanakan penyebaran 333 buah SS-20 yang seluruhnya jelas dapat membawa 999 kepala nuklir. Atau hanya 10% belum terlaksana. Tapi Presiden Reagan memperhitungkan bahwa baru 300 SS-20 yarig sudah rapi di tempatnya masing-masing. Kalau ini benar, Uni Soviet sudah siap siaga. Adapun gagasan penghentian penyebaran peluru kendali yang menghebohkan itu sudah sejak lama acapkali diusulkan Kremlin. Dan tiap kali ditolak pihak Barat karena kini daratan Eropa belum memiliki peluru kendali satu pun juga. Reagan, yang sejak mula mengandalkan kekuatan militer, merencanakan penyebaran 572 peluru kendali Pershing untuk mengamankan Eropa. Walaupun rencana besar itu ditentang rakyat di benua itu, terutama pemerintah Inggris, Prancis dan Jerman Barat semakin yakin bahwa abad nuklir sudah di ambang pintu. Ancaman Meski pelaksanaannya tersendat-sendat, Pershing-2 berikut roket peluncurnya diperkirakan dapat "mengawal" Eropa, akhir tahun 1983. Rencana ini pun dikhawatirkan tidak lancar karena beberapa kesulitan teknis. Pershing-2 merupakan peningkatan dari Pershing-1. Berdaya jangkau 1.000 mil, pembuatan Pershing-2 ternyata sudah menghabiskan US$ 1,8 milyar, berarti US$600 juta lebih mahal dari perhitungan semula. Dan ini hanya untuk 108 peluru kendali, padahal yang diperlukan 572 buah. Andaikata Pershing-2 pada akhirnya dipasang di Eropa, senjata yang berdaya musnah 400 kiloton dan sulit ditangkap radar itu, dengan sendirinya menjadi saingan tangguh bagi SS-20. Maka Brezhnev menilainya sebagai "tambahan ancaman bagi kami." Dan bukan itu saja. "Ini memaksa kami untuk mengambil langkah balasan, yang akibatnya bisa menempatkan pihak lain, termasuk AS sendiri--wilayahnya--dalam posisi yang sama. Sebaiknya ini tidak dilupakan." Mendengar "isyarat" Brezhnev ini pihak Barat ramai lagi dengan pelbagai tafsiran. Tapi sebagian besar condong pada satu kemungkinan bahwa Uni Soviet akan melebarkan payung nuklirnya ke Kuba. Meski tokoh nomor satu di Kremlin itu tidak menyebut Kuba, kalangan Amerika khususnya langsung berpikir tentang peristiwa Teluk Babi, 20 tahun silam. Dulu pemimpin Soviet Nikita Khruschev pernah mencoba menempatkan peluru kendali di Kuba. Presiden Amerika waktu itu, John F. Kennedy, menentang keras. Puncaknya adalah krisis Teluk Babi yang kemudian menghasilkan perjanjian bahwa peluru kendali Soviet musti menyingkir dari Kuba untuk selama-lamanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus