Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gencatan Senjata Rusia Ukraina yang Disodorkan AS: Soal Isi dan Respons Kyiv

Gencatan senjata Rusia Ukraina akan berlaku jika Rusia bersedia menandatangani proposal yang diusung Presiden Amerika Serikat Donald Trump itu.

14 Maret 2025 | 00.50 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara kepada para komandan saat mengunjungi pusat kendali angkatan bersenjata di wilayah Kursk, Rusia, 12 Maret 2025. Reuters
Perbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara kepada para komandan saat mengunjungi pusat kendali angkatan bersenjata di wilayah Kursk, Rusia, 12 Maret 2025. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tahun lebih dilanda peperangan, secercah harapan muncul bagi Ukraina. Gencatan senjata Rusia Ukraina akan berlaku jika Rusia bersedia menandatangani proposal yang diusung Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Proposal itu memuat pernyataan untuk menjalankan gencatan senjata penuh selama 30 hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Kepala Staf Presiden Volodymyr Zelenskyy Andriy Yermak sebagai perwakilan Ukraina, telah melewati pembicaraan panjang di Jeddah, Arab Saudi pada Selasa, 11 Maret 2025. Dalam pertemuan tersebut Rubio mengatakan bahwa AS membawa tawaran gencatan senjata selama 30 hari di Ukraina — yang telah  disetujui oleh pihak Ukraina — kepada Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pertemuan tersebut juga memperbaiki hubungan yang sempat memanas setelah pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih. AS telah mencabut penangguhan bantuan militer dan berbagi intelijen dengan Ukraina dan akan membuka pembicaraan bilateral dengan Rusia. Menlu Rubio mengungkapkan bahwa AS sekarang akan membawa tawaran yang disepakati bersama itu ke Rusia, dan saat ini bola ada di tangan Moskow.

Sebagaimana diwartakan oleh The Guardian, Kyiv siap untuk menerima gencatan senjata selama 30 hari setelah AS mengumumkan akan segera mencabut penangguhan bantuan militer dan berbagi intelijen akibat pertikaian yang sempat meledak di Gedung Putih tersebut. 

Ukraina menegaskan kesiapannya untuk menerima proposal gencatan senjata sementara selama 30 hari, yang dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama kedua belah pihak

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pidato video malam harinya, mengatakan bahwa AS mengusulkan gencatan senjata sementara penuh, menghentikan serangan rudal, drone, dan bom, tidak hanya di Laut Hitam, tetapi juga di sepanjang garis depan. "Ukraina siap menerima proposal ini—kami melihatnya sebagai langkah positif dan bersedia menerimanya," ujar Zelensky.

Selain itu, para pejabat Ukraina, Selasa malam, mengungkapkan bahwa bantuan dan pembagian intelijen telah dilanjutkan. Dalam pernyataan bersama, kedua negara juga sepakat untuk segera merampungkan perjanjian komprehensif terkait pengembangan sumber daya mineral penting di Ukraina.

Perjanjian mineral yang telah dikerjakan selama berminggu-minggu itu sempat mengalami ketidakpastian setelah pertemuan bilateral yang kurang baik di Gedung Putih pada 28 Februari antara Presiden AS Donald Trump—yang telah lama skeptis terhadap bantuan untuk Ukraina—dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Kedua belah pihak juga menegaskan bahwa upaya bantuan kemanusiaan harus menjadi bagian penting untuk menjalankan proses perdamaian, terutama saat gencatan senjata berlangsung, termasuk pertukaran tawanan perang, pembebasan tahanan sipil, hingga pemulangan anak-anak Ukraina yang dipindahkan secara paksa.

Dikutip dari Antara, utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff dijadwalkan mengunjungi Moskow akhir pekan ini. Kunjungan tersebut melanjutkan pembahahasan proposal gencatan senjata Rusia Ukraina selama 30 hari dengan pejabat Rusia yang bertujuan menghentikan perang di Ukraina, sebagaimana dikonfimasi Gedung Putih pada Rabu, 13 Maret 2025.

Ida Rosdalina berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan editor: AS Pulihkan Bantuan Militer Usai Ukraina Terima Gencatan Senjata dengan Rusia 30 Hari

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus