Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gunung Sinai Situs Suci Kristen Bukan di Mesir, tapi Arab Saudi?

Penelitian terbaru mengungkapkan, Gunung Sinai tempat Nabi Musa menerima 10 Perintah Tuhan bukan berada di Mesir , tetapi di wilayah Arab Saudi.

12 Februari 2019 | 11.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru mengungkapkan, Gunung Sinai tempat Nabi Musa menerima 10 Perintah Tuhan sesuai isi Alkitab bukan di wilayah Mesir seperti dipercaya selama ini, melainkan berada ratusan mil di wilayah Arab Saudi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil penelitian Clarion Project dan Doubting Thomas Research Foundation di Amerika Serikat yang telah dirilis menyebutkan Gunung Sinai berada di arah timur Semenanjung Arab seberang Teluk Aqaba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

 

Hasil penelitian dan penyelidikan selama 2 tahun tentang situs suci didokumentasi dengan diberi judul "Finding the Mountain of Moses: The Real Mount inai in Saudi Arabia."

Berdasarkan penelitian ini, Kerajaan Arab Saudi disebut mengetahui dengan baik mengenai fakta ini.

Dokumen ini mengklaim berdasarkan sumber-sumber dari Kristen, Yahudi, dan Islam, maka lokasi Gunung Sinai sesuai isi Alkitab berada di barat daya Arab Saudi.

 

 

Analis keamanan nasional untuk Clarion Projetc, lembaga yang mengklaim non-profit dan anti-ekstrimis, Ryan Mauro menuding pemerintah Arab Saudi telah berusaha menyembunyikan lokasi Gunung Sinai dari seluruh dunia dengan menggunakan pagar, polisi, dan pasukan.

Mauro telah meluncurkan situs yang berusaha mencoba menyakinkan Arab Saudi untuk mempertahankan situs itu. Ia mendapatkan bukti kuncin tentang rencana pembangunan proyek mega-city dalam beberapa tahun mendatang yang akan menghancurkan area Gunung Sinai.

Sejumlah analis percaya Jabal Maqla, salah satu gunung tertinggi di jazirah Arab dan puncak gunung Jabal al-Lawz merupakan tempat sesungguhnya Moses menerima 10 Perintah Tuhan.

 

 

Selain itu, menurut Mauro, ia juga menduga telah menemukan Elam, oasis tempat Musa dan Israel menemukan air setelah melintasi Laut Merah menuju Gunung Sinai.

"Pikirkan betapa banyak hal yang sejalan dengan isi Alkitab di sini di gunung ini," kata Mauro seperti dikutip dari Sputnik, Senin, 11 Februari 2019. 

Bukti lainnya, seperti batu yang dipecahkan oleh Musa atau peninggalan altar kuno tempat orang Israel menyembah seekor anak lembu emas saat Musa berada di puncak gunung Sinai.

Pemerintah Arab Saudi belum memberikan tanggaan atas hasil penelitian dan penyelidikan yang tertuang dalam dokumenter tersebut bahwa Gunung Sinai berada di wilayah negara itu dan sengaja disembunyikan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus