Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Palestina, Hamas, menembakkan roket ke Israel dari Gaza untuk membalas serangan Israel ke wilayah kantong tersebut. Selain Hamas, kelompok Houthi, Yaman juga menembakkan rudal ke Israel untuk mendukung perlawanan Hamas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Al Jazeera, Hamas menembakkan tiga proyektil ke Israel bagian tengah, menurut militer Israel. Satu proyektil berhasil dicegat dan dua lainnya jatuh ke area terbuka. Tak ada korban jiwa akibat seragan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengonfirmasi pihaknya telah melancarkan serangan. Brigade Al Qassam telah mengebom kota Tel Aviv jauh di dalam wilayah pendudukan dengan rentetan roket M90 sebagai balasan atas serangan Israel.
Israel juga diserang pemberontak Houthi Yaman semalam. Milisi yang didukung Iran itu mengatakan telah menembakkan rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas serangan yang kembali terjadi di Gaza. Ini adalah kedua kalinya Israel menyerang Gaza sejak gencatan senjata berakhir. Militer Israel mengatakan telah mencegat rudal itu.
Israel menyalahkan Hamas atas pertempuran baru tersebut. Israel beralasan menyerang Gaza karena Hamas menolak menerima persyaratan gencatan senjata yang telah direvisi. Hamas menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara sepihak membatalkan gencatan senjata dan menempatkan para sandera dalam kondisi yang tidak diketahui.
Serangan ke Gaza membuat warga Israel marah. Pengunjuk rasa di Yerusalem berkumpul di luar parlemen Israel, Knesset untuk memprotes Perdana Menteri Netanyahu. Mereka menentang perang tersebut.
Para pengunjuk rasa menuduh Netanyahu memulai kembali perang untuk memperkuat koalisi pemerintahannya. Koalisi Netanyahu terancam runtuh karena perpecahan akibat perang di Gaza.
Tak lama setelah serangan udara besar-besaran pada hari Selasa, menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa ia akan kembali ke koalisi Netanyahu. Ia telah keluar dari pemerintahan pada Januari saat Israel menyetujui gencatan senjata di Hamas.
Dalam pertemuan Kementerian Keamanan Nasional pada hari Kamis, Ben-Gvir mengatakan senang kembali bergabung dengan pemerintahan Netanyahu setelah dua bulan vakum.
Israel terus menggempur Gaza. Dalam tiga hari terakhir, korban jiwa hampir mencapai 600 orang. Sebagian korban adalah perempuan dan anak-anak. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban kemungkinan bertambah karena banyaknya orang yang terkubur di bawah reruntuhan.
Militer Israel mengatakan telah merebut kembali Koridor Netzarim, sebidang tanah yang membelah Gaza menjadi dua, memisahkan Kota Gaza bagian tengah dan wilayah utara dari bagian selatan Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir.
Pada hari Kamis, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan telah melancarkan dua serangan darat lainnya di Gaza, di kota selatan Rafah dan di utara jalur tersebut. IDF mengklaim dalam agresi militer di Rafah, di kamp pengungsi al-Shaboura, mereka berhasil membongkar beberapa lokasi infrastruktur yang diklaim sebagai sarang teroris.
Operasi darat di wilayah utara didahului oleh serangan Israel terhadap kota Beit Lahia pada pagi yang sama, menurut IDF. Mereka menargetkan infrastruktur dan lokasi peluncuran rudal anti-tank Hamas di sana.