Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari raya Idul Fitri diperkirakan akan jatuh pada Jumat, 15 Juni 2018. Demikian keterangan Pusat Astronomi Internasional, IAC, yang berada di hampir seluruh negara Islam termasuk Arab Saudi, Aljazair, Libya, Mesir, Kuwait dan Qatar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut IAC, penetapan hari raya Idul Fitri tergantung pada penampakan bulan. Jika permulaan bulan terlibat pada 14 Juni 2018 maka puasa Ramadan akan berakhir pada Kamis dan Jumat ditetapkan sebagai hari raya Idul Fitri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim rukyat IAIN Madura mengamati posisi hilal (bulan) guna menentukan 1 Ramadan tahun ini di Pamekasan, 15 Mei 2018. Tim rukyat IAIN Madura gagal melihat hilal karenan tertutup awan. ANTARA/Saiful Bahri
"IAC berharap bulan sabit terlihat di seluruh negara Islam dengan mata telanjang atau melalui teleskop pada 14 Juni 2018 petang," tulis Al Jazeera.
Pengumuman Idul Fitri biasanya disampaikan dua jam setelah matahari terbenam sebab bulan baru terbit bersamaan dengan tenggelamnya matahari atau satu jam kemudian.
IAC menjelaskan, tahun ini, bulan sabit diharapkan muncul selama 49 menit setelah matahari terbenam di Rabat, 46 menit di Mogadishu, Khartoum, Tripoli dan Aljazair, 45 menit di Djibouti dan Tunisa, 44 menit di Sanaa, 43 menit di Kairo, 42 menit di Riyadh, Amman dan Yerusalem, 41 menit di Beirut, Doha, Damaskus, Manama dan Abu Dhabi, dan 40 menit di Bagdad, Kuwait dan Muscat. IAC akan mengamti bulan untuk menentukan Idul Fitri hari pertama.