Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kematian salah satu Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dianggap Tel Aviv sebagai kemenangan dan telah mendorong semangat Negeri Bintang Daud itu setelah sempat trauma dengan serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas dan menjelang setahun berkecamuknya perang Gaza. Kematian Nasrallah juga telah memberikan dorongan pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ditentang dinegaranya sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nasrallah tewas dalam sebuah serangan udara Israel di Ibu Kota Beirut dan kematiannya dikonfirmasi pada Sabtu, 28 September 2024, oleh Perdana Menteri Netanyahu. Sosok Netanyahu disalahkan atas kegagalan keamanan Israel sehingga memungkinkan terjadinya serangan 7 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini adalah hari-hari penuh momentum. Ini (pembunuhan pada Nasrallah) adalah momen pembuktian dalam perang. Setahun setelah ledakan demi ledakan, harapan mereka (Hamas dan Hizbullah) kandas. Israel sudah mendapatkan momentumnya. Kami sudah menang,” kata Netanyahu.
Sebelum Nasrallah gugur. Beberapa pekan sebelumnya, Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Iran. Rangkaian pembunuhan ini, telah membuat cengkraman koalisi Netanyahu menguat meningkatkan dukungan pada 68 kursi koalisi Netanyahu dari total 120 kursi di Knesset.
Sebuah survei yang dipublikasi pada Minggu, 29 September 2024, oleh stasiun penyiaran asal Israel N12 News menemukan dukungan pada Partai Likud perlahan mulai pulih. Sebanyak 43 persen responden menilai Netanyahu cukup baik dalam menangani perang. Dukungan itu naik dari yang survei 10 hari sebelumnya sebesar 35 persen
Sejak 23 September 2023, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon, menewaskan lebih dari seribu orang dan melukai lebih dari 6 ribu lainnya berdasarkan data Kementerian Kesehatan Lebanon. Beberapa komandan Hizbullah tewas dalam serangan Israel, termasuk Nasrallah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas. Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas
Sumber : Reuters
Pilihan editor: Shanghai Disapu Topan Bebinca
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini