Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin kelompok Syiah Houthi Yaman memperingatkan Israel bahwa pihaknya akan melakukan aksi balasan yang signifikan jika Israel melanjutkan kembali serangan ke Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam pidato yang ditayangkan di televisi pada Sabtu malam waktu setempat di hari pertama bulan Ramadan, Abdul-Malik al-Houthi berbicara dari Sanaa bahwa berlanjutnya kembali operasi militer Israel di Gaza akan memicu respons militer Houthi terhadap wilayah Israel, dengan penekanan khusus pada menargetkan Tel Aviv.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Melalui kewajiban agama, kemanusiaan, dan etika, kami berkomitmen teguh untuk mendukung saudara-saudara kami di Palestina, bersama dengan pasukan-pasukan perlawanan, khususnya Brigade Qassam," kata al-Houthi seperti dilansir Antara.
Al-Houthi menegaskan bahwa pasukan Houthi siap membuka beberapa front militer sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza jika Israel melanjutkan kembali operasi militernya.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman utara, termasuk ibu kota Yaman, Sanaa, sebelumnya melancarkan serangan di Laut Merah terhadap kapal-kapal yang menurut mereka memiliki kaitan dengan Israel.
Mereka menyebut tindakan ini sebagai dukungan bagi warga Palestina selama genosida Israel di Gaza.
Pada Sabtu, tahap awal selama 42 hari dari perjanjian tiga tahap antara Hamas dan Israel telah berakhir, tanpa ada terobosan yang diumumkan untuk tahap berikutnya.
Israel dilaporkan akan melancarkan invasi ke Gaza dalam waktu sepekan, memutus aliran listrik, menargetkan para pemimpin Hamas dan mengusir warga Palestina dari Gaza utara ke selatan, kata sumber
Israel berencana menerapkan strategi eskalasi terhadap Jalur Gaza dalam waktu seminggu, termasuk memutus aliran listrik, membunuh tokoh-tokoh Hamas, dan mengusir warga Palestina dari Gaza utara ke selatan, kata sumber-sumber Israel pada Ahad seperti dilansir Anadolu.
Sebelumnya, Israel telah memblokir bantuan kemanusiaan yang menuai kecaman keras dari negara-negara Arab dan seluruh dunia. Bahkan langkah ini menuai kritik dari politisi Israel dan keluarga tawanan Israel, yang menuduhnya membahayakan negosiasi penyanderaan.
Pilihan Editor: Houthi Mengecam Rencana AS untuk Mengambil Alih Gaza