Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Houthi Ancam Serang Israel Jika Kembali Invasi ke Gaza

Houthi akan membidik Tel Aviv, jika Israel kembali menyerang Gaza

3 Maret 2025 | 14.00 WIB

Pembakaran bendera Israel dan Amerika Serikat oleh pendukung Houthi, ketika berunjuk rasa mendukung warga Palestina, di Sanaa, Yaman 3 Januari 2025. Houthi dikenal mengusung ideologi anti-imperialisme dan antizionisme, sehingga menolak campur tangan asing terutama Israel dan Amerika Serikat di Timur Tengah. Reuters/Khaled Abdullah
Perbesar
Pembakaran bendera Israel dan Amerika Serikat oleh pendukung Houthi, ketika berunjuk rasa mendukung warga Palestina, di Sanaa, Yaman 3 Januari 2025. Houthi dikenal mengusung ideologi anti-imperialisme dan antizionisme, sehingga menolak campur tangan asing terutama Israel dan Amerika Serikat di Timur Tengah. Reuters/Khaled Abdullah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin kelompok Syiah Houthi Yaman memperingatkan Israel bahwa pihaknya akan melakukan aksi balasan yang signifikan jika Israel melanjutkan kembali serangan ke Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam pidato yang ditayangkan di televisi pada Sabtu malam waktu setempat di hari pertama bulan Ramadan, Abdul-Malik al-Houthi berbicara dari Sanaa bahwa berlanjutnya kembali operasi militer Israel di Gaza akan memicu respons militer Houthi terhadap wilayah Israel, dengan penekanan khusus pada menargetkan Tel Aviv.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Melalui kewajiban agama, kemanusiaan, dan etika, kami berkomitmen teguh untuk mendukung saudara-saudara kami di Palestina, bersama dengan pasukan-pasukan perlawanan, khususnya Brigade Qassam," kata al-Houthi seperti dilansir Antara.

Al-Houthi menegaskan bahwa pasukan Houthi siap membuka beberapa front militer sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza jika Israel melanjutkan kembali operasi militernya.

Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman utara, termasuk ibu kota Yaman, Sanaa, sebelumnya melancarkan serangan di Laut Merah terhadap kapal-kapal yang menurut mereka memiliki kaitan dengan Israel.

Mereka menyebut tindakan ini sebagai dukungan bagi warga Palestina selama genosida Israel di Gaza.

Pada Sabtu, tahap awal selama 42 hari dari perjanjian tiga tahap antara Hamas dan Israel telah berakhir, tanpa ada terobosan yang diumumkan untuk tahap berikutnya.

Israel dilaporkan akan melancarkan invasi ke Gaza dalam waktu sepekan, memutus aliran listrik, menargetkan para pemimpin Hamas dan mengusir warga Palestina dari Gaza utara ke selatan, kata sumber

Israel berencana menerapkan strategi eskalasi terhadap Jalur Gaza dalam waktu seminggu, termasuk memutus aliran listrik, membunuh tokoh-tokoh Hamas, dan mengusir warga Palestina dari Gaza utara ke selatan, kata sumber-sumber Israel pada Ahad seperti dilansir Anadolu.

Sebelumnya, Israel telah memblokir bantuan kemanusiaan yang menuai kecaman keras dari negara-negara Arab dan seluruh dunia. Bahkan langkah ini menuai kritik dari politisi Israel dan keluarga tawanan Israel, yang menuduhnya membahayakan negosiasi penyanderaan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus