Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hubungan Cina-Vatikan Membaik, Taiwan Was-was

Para pejabat Taiwan mulai khawatir ketika Vatikan dan Cina mulai menunjukan tanda-tanda perbaikan hubungan.

25 Maret 2018 | 17.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Paus Fransiskus menyampaikan pesannya pada saat salam natalnya ke Kuria Roma di Aula Clementine di Vatikan, 21 Desember 2017. (Claudio Peri/pool photo via AP)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Taiwan mulai khawatir ketika Vatikan dan Cina mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan hubungan. Baru-baru ini Vatican City dan Beijing sepakat untuk melakukan pembicaraan tentang proses penunjukan uskup gereja Katolik Cina. Hal ini berkonsekwensi  pada Tahta Suci untuk ikut dalam proses penunjukan pemimpin gereja setempat .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan kesepakatan itu, Vatikan akan memiliki suara dalam negosiasi untuk penunjukan uskup di Cina. Selama ini umat Katolik terbagi antara Gereja "bawah tanah" yang setia kepada paus dan Gereja yang didukung pemerintah.

Baca: Cina Bujuk Vatikan Putuskan Hubungan dengan Taiwan  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lima blok dari Vatikan, di jalan ramai yang dipenuhi turis yang mengarah ke Basilika Santo Petrus, bendera Taiwan berkibar dari jendela suite lantai tiga gedung perkantoran yang menjadi tempat kedutaan Taipei untuk Tahta Suci.

Namun, dalam beberapa hari terakhir para staf hidup dalam kegelisahan. Mereka tahu bahwa suatu hari mereka diharuskan menurunkan bendera itu setelah hubungna Vatikan dan Cina semakin membaik. 

Bahkan penyelesaian sebagian dari masalah itu dapat membuka jalan bagi hubungan diplomatik antara Beijing dan Vatikan. Itu akan memberi Gereja kerangka hukum untuk menjaga 12 juta umat Katolik Cina.

Seperti dilansir The Star pada 25 Maret 2018, kesepakatan itu pada akhirnya dikhawatirkan membuat Taiwan ditinggalkan Vatikan.

Vatikan adalah satu dari hanya 20 negara yang mengakui Taiwan sebagai negara merdeka. Beijing bersikeras bahwa jika negara-negara menginginkan hubungan dengannya, mereka harus memutuskan hubungan dengan Taiwan.

Baca: Cina Kesal, Pebisnis Asing Sebut Taiwan, Hong Kong, Tibet Negara

Seorang pejabat senior Vatikan mengatakan, Vatikan tidak akan mengalihkan hubungan ke Cina dari Taiwan. Hal serupa juga ditegaskan oleh para pemimpin Katolik di Taipei. 

"Vatikan dan Beijing tidak akan membangun hubungan diplomatik. Harus ada pemahaman bersama terkait nilai-nilai kebangsaan untuk membangun hubungan diplomatik," kata Uskup Agung John Hung dari Taipei.

"Nilai-nilai yang dimiliki Vatikan berbeda dari Partai Komunis Cina. Membangun hubungan dengan Vatikan membutuhkan nilai-nilai luhur termasuk kebebasan dan demokrasi."

Pakar lain justru meyakini bahwa hubungan diplomatik antara Beijing dan Vatikan tidak dapat dihindari.

"Meski Vatikan tidak ingin melakukan apa pun untuk mengecewakan umat Katolik di Taiwan,  tetapi secara strategis umat Katolik di daratan lebih penting karena ini adalah kunci bagi Gereja Katolik," kata Agostino Giovagnoli, profesor sejarah di Universitas Katolik Hati Kudus Milan dan penulis dua buku tentang agama Katolik di Cina.

Baca: Terima Jepang, Taiwan Tolak Bantuan Gempa dari Cina, Kenapa?

Gedung kedutaan Vatikan di Taiwan terletak di lingkungan perumahan yang tenang di kota Daan. Satu-satunya petunjuk fungsinya adalah lambang batang kunci bersilang dan tiara, atau mahkota paus. Simbol itu tidak dikenal luas oleh masyarakat umum.

Sejak tahun 1970-an, setelah PBB memberikan suara untuk mengakui Cina sebagai satu-satunya negara yang sah, Vatikan belum menunjuk nuncio, atau duta besar, ke Taiwan. Itu telah membuat status misi pada tingkat yang lebih rendah dari "charge d'affaires ad interim".

Para diplomat mengatakan rendahnya profil Vatikan di Taiwan selama empat dekade telah ditujukan untuk menenangkan Beijing. Dengan arahan Vatikan dalam daftar diplomatik, Duta besar dari Taiwan saat ini, Matthew Shieh-Ming Lee, terdaftar di bawah Cina bukan "Republik Cina," yang merupakan nama resmi Taiwan sekarang, dan merupakan nama resmi Cina sebelum tahun 1949.

Menurut pada diplomat, ambiguitas itu bukan kebetulan. Menurut mereka itu merupakan cara Vatikan untuk tetap berusaha untuk mencapai kesepakatan demi keselamatan umat Katolik di daratan.

Wakil Presiden Taiwan Chen Chien -jen adalah seorang Katolik yang taat dan mengunjungi Vatikan pada tahun 2016 untuk kanonisasi Bunda Teresa. Universitas Katolik Fu Jen di Taiwan dianggap sangat bergengsi. Begitu juga The Taiwan Catholic Regional Seminari merupakan sekolah imam terkenal dari berbagai penjuru Asia, termasuk Cina.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus