Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rafael Grossi Kepala Badan pengawan energi atom PBB (IAEA) pada Selasa, 12 November 2024, meminta pada pucuk pimpinan di Iran agar mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah-masalah lama sebelum dia kunjungan kerja ke Tehran untuk membicarakan perihal program nuklir Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Grossi selama berbulan-bulan berupaya menciptakan kemajuan terhadap Iran agar menyelesaikan masalah diantaranya mendorong negara itu agar lebih mengawasai kerja di pabrik-pabrik nuklirnya dan mau menjelaskan rekam jejak atas temuan uranium disejumlah tempat yang tidak disebutkan ke IAEA. Akan tetapi, upaya Grossi itu belum menciptakan kemajuan yang signifikan dan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, maka kunjungan kerja Grossi ke Iran pada Rabu, 13 November 2024, waktu Amerika Serikat akan memberikan sinyalemen bagaimana Iran ingin memproses nuklirnya dalam beberapa bulan ke depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya belum bisa mengatakan pada masyarakat luas apa yang sedang terjadi. Saya berada dalam posisi yang sulit. Jadi saya mengharapkan Iran mau bekerja sama dengan IAEA sampai batas tertentu,” kata Grossi
Iran telah meningkatkan aktivitas nuklirnya sejak 2019 atau setelah Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran yang dibuat pada 2015 bersama negara-negara kekuatan dunia. Kesepakatan itu dibuat untuk menekan upaya Iran memperkaya dan menyimpan bahan-bahan yang diduga pembuat senjata nuklir.
Tehran saat ini sedang memperkaya uranium sampai lebih dari 60 persen kemurnian fisil, mendekati 90 persen sebagai kemungkinan untuk membuat sebuah bom. Menurut IAEA, jumlah pengayaan uranium Iran itu, cukup tinggi untuk membuat sekitar empat bom nuklir jika dilakukan pengayaan lebih lanjut.
Iran menyangkal yang dilakukannya adalah untuk memenuhi ambisi membuat bom nuklir. Sebaliknya, Iran meyakinkan pengayaan uraniumnya untuk keperluan pemenuhan energi warga sipil semata.
Kunjungan kerja Grossi ke Iran dilakukan semunggu sebelum anggota dewan IAEA rapat di Wina, Austria bersama perwakilan dari negara-negara Eropa yang terlibat dalam kesepakatan Iran pada 2015 yakni Inggris, Prancis dan Jerman. Mereka akan mempertimbangkan apakah akan meningkatkan tekanan pada Iran karena dianggap kurang bisa diajak kerja sama.
Sumber: reuters
Pilihan editor: Selandia Baru Terbitkan Aturan untuk Judi Online
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini